Apakah menjadi guru Bahasa Indonesia itu lebih mudah dibandingkan guru lainnya? Apalagi Bahasa Indonesia sendiri merupakan bahasa utamanya. Jadi banyak orang yang menganggap Bahasa Indonesia itu mudah. Namun, kenyataannya itu susah-susah gampang.
Pernyataan tersebut ada benarnya. Selama ini tidak sedikit para pelajar menganggap Bahasa Indonesia itu pelajaran yang mudah hingga mereka pun menyepelekannya. Inilah yang menjadi tantangan guru Bahasa Indonesia saat mengajar. Mereka harus memutar otak bagaimana mengemas pelajaran Bahasa Indonesia dengan unik dan tidak membosankan.
Meskipun Anda sudah mengajarkan materi pembelajaran yang baik dan jelas, namun masih ada sejumlah siswa mendapat nilai Bahasa Indonesia kurang maksimal. Walaupun Bahasa Indonesia selalu digunakan untuk kehidupan sehari-hari, materinya cukup kompleks. Oleh karena itu siswa memerlukan pendalaman.
Lantas, adakah cara ataupun strategi dalam mengajar Bahasa Indonesia mengingat pelajaran ini penting dan digunakan pada acara yang lebih profesional. Terlebih banyak kosakata dan struktur kalimat yang harus dipahami secara mendalam.
Strategi Mengajar Pelajaran Bahasa Indonesia
Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai, sebagai guru, Anda membuat strategi mengajar pelajaran Bahasa Indonesia yang baik. Apabila siswa merasa jenuh dan bosan saat mengikuti kegiatan pembelajaran, maka Anda bisa mencoba beberapa strategi di bawah ini. Strategi yang dimaksud, antara lain:
1. Teknik Bermain Peran dalam Pentas Drama
Ketika belajar karya sastra, Anda bisa menggunakan teknik bermain peran dalam pentas drama untuk para siswa di kelas. Kegiatan ini dianggap tidak membosankan dan menyenangkan lantaran siswa dapat bermain sekaligus belajar.
Ada banyak hal yang dapat dipelajari melalui teknik ini seperti berakting, melatih kerja sama untuk membawakan pentas drama yang bagus, menganilisis naskah drama, hingga menulis skenario ataupun membuat kisah.
Untuk menerapkan teknik pembelajaran Bahasa Indonesia ini, Anda bisa membagikan sejumlah siswa ke dalam satu kelompok. Lalu tentukan peran masing-masing, baik itu menjadi sutradara, penulis naskah, hingga pemain.
2. Musikalisasi Puisi
Mengajarkan materi pelajaran Bahasa Indonesia juga bisa dilakukan melalui musikalisasi puisi. Anda hanya perlu memaparkan atau menjelaskan teorinya saja. Guru pun juga bisa memberikan tugas untuk membuat puisi. Dengan begitu, siswa akan tertantang untuk menciptakan karya terbaik mereka sendiri.
Atau Anda juga bisa meminta para siswa untuk membuat musikalisasi puisi. Jadi dalam satu kelompok nanti dapat menciptakan musikalisasi puisi secara bersama-sama.
3. Teknik Wawancara
Strategi selanjutnya ialah dengan teknik wawancara. Jadi belajar materi Bahasa Indonesia tidak hanya sekedar menulis yang baik dan benar saja. Siswa juga harus berbicara dengan Bahasa Indonesia yang baik dan mudah dimengerti. Untuk itu, teknik wawancara memang dibutuhkan lantaran masuk ke dalam jenis keterampilan.
Langkah-langkahnya sendiri juga tidak sulit. Anda bisa mencari tekan untuk bermain peran sebagai penanya dan penjawab lalu bisa dilakukan secara bergantian. Melalui teknik ini, siswa bisa memahami teori wawancara dan langsung mempraktikannya.
Anda pun bisa meminta siswa untuk mewawancarai narasumber di luar sekolah ataupun tokoh-tokoh penting di masyarakat. Dengan ini, mereka lebih berani berbicara serta mendapatkan wawasan lebih luas lagi.
Siswa pun bisa memahami teori wawancara dan langsung mempraktikannya. Praktiknnya sendiri dengan mewawancarai narasumber di luar sekolah, misalnya tokoh penting masyarakat.
4. Berdebat
Anda pun bisa menerapkan teknik pembelajaran Bahasa Indonesia melalui berdebat dan mencari Solusi untuk menyelesaikan masalah. Teknik ini sangat cocok untuk melatih siswa berkomunikasi, diskusi, maupun berargumentasi.
Dalam penerapan teknik pembelajaran ini tergolong cukup mudah. Anda bisa membagi tiga atau empat siswa ke dalam beberapa kelompok. Lalu setiap kelompok memberikan argumentasi dan saling berdebat sesuai dengan tema yang dipilih. Baik itu masalah atau kontroversial yang bisa didiskusikan maupun didebatkan.
Sebagai guru, Anda harus tetap mendampingi mereka ketika berdebat. Hal ini dilakukan agar suasana tidak cepat memanas dan tetap kondusif.
5. Lomba Menulis
Tidak ada salahnya mengikuti kompetisi atau perlombaan menulis. Melalui lomba menulis, Anda bisa menerapkan pembelajaran Bahasa Indonesia yang sudah dipelajari di kelas. Nantinya karya yang paling bagus dan unik, mendapat hadiah.
Atau Anda juga bisa sekedar iseng mengirim tulisan ke media massa cetak maupun daring. Apalagi ada sejumlah media massa yang memang terbuka menerima karya tulisan.
Setelah mengikuti perlombaan atau kompetisi, Anda bisa mengarsipkan tulisan-tulisan tersebut untuk menjadi koleksi maupun portfolio. Belum lagi Anda bisa menjadikannya ke dalam bentuk buku sebagai koleksi tambahan perpustakaan agar bisa dibaca oleh siswa-siswi lainnya.