Sebuah wilayah pasti memiliki letak astronomis dan geografis. Keduanya ditinjau dari dua sisi berbeda. Letak astronomis Indonesia dilihat dari garis bujur dan lintang, sementara geografis dilihat dari wilayahnya. Berikut ini adalah pengertian dan pengaruh dari dua sisi tersebut:
Letak Astronomis Indonesia Adalah
Letak astronomis adalah pembagian area berdasarkan garis bayangan. Posisi astronomis sebuah area dapat diukur berdasarkan garis lintang dan garis bujurnya. Berikut ini adalah rincian dari kedua jenis garis tersebut:
1. Garis Lintang
Garis lintang merupakan garis yang membagi bumi secara horizontal. Dengan adanya garis ini, wilayah akan terbagi berdasarkan posisinya terhadap musim. Indonesia berada di garis lintang 6° Lintang Utara hingga 11° Lintang Selatan.
Posisi lintang bagian Utara berarti Indonesia memiliki wilayah di atas garis khatulistiwa. Begitu juga posisi lintang Selatang yang berarti ada di bawah garis khatulistiwa. Letak astronomis Indonesia inilah yang mengakibatkan Indonesia memiliki dua musim saja, yakni kemarau dan hujan.
2. Garis Bujur
Garis bujur membagi bumi dalam banyak garis belahan dunia. Bentuknya adalah vertikal dari Utara ke Selatan. Fungsi garis bujur adalah membelah area ke dalam zona waktu. Masing-masing garis bujur memiliki jarak sekitar 15°. Posisi Indonesia adalah 95° Bujur Timur hingga 141° Bujur Timur.
Garis bujur inilah yang membuat Indonesia terbagi ke dalam 3 zona waktu. Ada WIB atau Waktu Indonesia Barat, WITA atau Waktu Indonesia Tengah, dan WIT atau Waktu Indonesia Timur. Garis ini juga menjadi pembagi yang khas tentang kekhasan flora dan fauna di Indonesia.
Letak Astronomis dan Geografis Indonesia
1. Letak Astronomis
Batas-batas pulau berdasarkan letak astronomis Indonesia sangatlah jelas. Pada posisi 6° LU, ada sebuah pulau bernama Pulau Weh. Pulau ini terletak di paling Utara dan berada di provinsi DI Aceh. Sementara sebelah Selatan adalah Pulau Rote NTT pada 11° LS.
Sementara menurut garis bujur, letak paling Barat dari Indonesia berada di Pulau Beureuh, DI Aceh. Letaknya berada pada 95° BT. Letak paling Timur negara ini berada di Merauke, Papua. Letaknya berada di 141° BT.
2. Letak Geografis
Indonesia memiliki letak geografis yang cukup unik. Berdasarkan samudera yang menghimpitnya, Indonesia berada di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Samudra Pasifik berada di sebelah Timur, sementara Samudera Hindia berada di Selatan dan Barat.
Posisi dan letak astronomis Indonesia dipengaruhi oleh angin muson. Angin muson yang bertiup dari Asia membuat negara ini kedatangan curah hujan yang tinggi. Sementara muson Selatan yang berasal dari Australia membawa angin kering yang berdampak pada musim kemarau di Indonesia.
Selain Samudera, Indonesia juga diapit oleh dua benua. Indonesia berada di lempeng Asia dan berbatasan dengan lempeng Australia. Karena letaknya yang berbatasan seperti ini, Indonesia menjadi negara yang memiliki banyak titik api.
Banyaknya titik api mengakibatkan Indonesia menjadi negara yang sangat rawan gempa. Hal ini karena pertemuan lempeng masih bergerak aktif. Tempat bertemunya lempeng tersebut ada di Pulau Jawa. Jadi, tak heran jika pulau ini banyak sekali memiliki gunung aktif akibat subduksi masa lalu.
Pengaruh Letak Astronomis Indonesia
1. Iklim yang Tropis
Berbeda dengan negara yang berada di kawasan Utara maupun Selatan, Indonesia berada di bagian tengah bumi. Garis bayangannya adalah khatulistiwa atau berada di sekitar 0°. Itu sebabnya, iklim Indonesia adalah tropis dengan sinar matahari sepanjang tahun.
Selain itu, letak astronomis Indonesia ini juga menjadikannya hanya memiliki dua musim saja. Musim di Indonesia adalah musim kemarau dan penghujan. Musim kemarau atau kering terjadi mulai bulan April hingga Oktober. Sementara musim penghujan terjadi di bulan Oktober hingga April.
2. Curah Hujan Tinggi
Musim penghujan di Indonesia terjadi di Oktober hingga April, namun bukan berarti setiap hari terjadi hujan. Hanya saja, intensitasnya lebih tinggi ketimbang hujan di musim kemarau. Hal ini mengakibatkan Indonesia memiliki kelembaban yang tinggi pula.
Curah hujan yang tinggi juga memungkinkan Indonesia untuk memiliki biodiversitas yang beragam. Hutan hujan tropis tumbuh dengan baik dan menjadi tempat habitat flora dan fauna yang langka. Indonesia menjadi salah satu paru-paru dunia yang terletak di khatulistiwa.
3. Memiliki 3 Zona Waktu
Tak banyak negara yang memiliki banyak zona waktu. Sementara di Indonesia ada 3 zona waktu. Hal ini disebabkan karena garis bujur Indonesia membelahnya menjadi 3 bagian. Indonesia juga memiliki lebar negara dari Barat ke Timur yang cukup luas.
Pulau Jawa, Sumatera, dan sebagian Kalimantan berada di zona Barat dengan GMT +7. Wilayah Bali, NTT, NTB, sebagian Kalimantan dan Sulawesi adalah zona tengah dengan GMT +8. Sementara Maluku dan Papua berada di zona Timur dengan GMT +9.
4. Menjadi Zona Perdagangan
Letak Indonesia sangat menguntungkan secara ekonomi. Banyaknya kepulauan dan perairan yang luas merupakan aset untuk berdagang. Laut dijadikan lalu lintas yang ampuh dan murah. Banyak kapal dari Asia ke Selatan maupun sebaliknya yang melewati wilayah Indonesia.
5. Tanah Indonesia yang Subur
Meskipun banyak memiliki gempa yang terjadi hampir setiap hari, namun letak lempeng dan pengaruh angin muson berperan pada pertanian. Indonesia menjadi negara yang sangat subur untuk ditanami berbagai macam tanaman baik agronomi maupun hortikultura.
Ada juga pengaruh dari gunung api yang banyak dimiliki di pulau-pulau yang ada di Indonesia. Saat gunung api meletus, maka muntahan lavanya akan menuju ke sekitar gunung. Lava dan abu merupakan material yang dapat menyuburkan tanah dan memberi hasil tani yang sangat baik.
Nah Sahabar daftarpustaka.org Letak astronomis Indonesia memberikan banyak manfaat. Tak hanya sekedar musim saja yang unik, namun kondisi yang mengiringinya juga membuat masyarakat bisa bertahan dengan baik. Yang pasti, letak astronomis dan geografis sangat menguntungkan Indonesia dari berbagai sisi.