Ciri-Ciri dan Prinsip Pembelajaran Berdiferensiasi

Daftar Pustaka

Pembelajaran Berdiferensiasi

Prinsip pembelajaran berdiferensiasi sangat penting untuk diterapkan pada anak sedini mungkin. Tujuannya agar anak dapat memenuhi kebutuhannya akan setiap materi pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan. Sehingga anak tidak merasa frustasi dan gagal dalam proses pembelajarannya.

Dalam prinsip belajar berdiferensiasi ada tiga aspek penting, yakni aspek konten, aspek proses yang bermakna, dan aspek asesmen.  Sebagai tenaga pendidik, baik itu guru atau orang tua wajib untuk menerapkan prinsip belajar ini untuk mengukur ketercapaian anak dalam tujuannya belajar.

Pembelajaran Berdiferensiasi - 2

Prinsip Pembelajaran Berdiferensiasi

Perlu diketahui, ada lima prinsip dasar pembelajaran berdiferensiasi yang harus diketahui oleh guru atau orang tua dalam proses penerapannya. Apa saja itu? Simak selengkapnya sebagai berikut!

1. Kurikulum Berkualitas

Kurikulum berkualitas akan menghasilkan hasil pembelajaran yang berkualitas pula. Dalam kurikulum berkualitas pun harus memiliki tujuan yang jelas agar guru tahu apa yang ingin dituju di akhir proses belajar nanti.

Jika peserta didik memiliki kemampuan lebih, maka guru harus bertindak dengan cara menantang anak tersebut dengan cara memberikan tugas lain. Tujuannya agar keterampilan si anak berkembang.

Tetapi, jika kemampuan peserta didik kurang, maka tugas utama guru tersebut adalah membantu mereka mencapai tujuan pembelajaran yang telah disepakati. Dengan demikian si anak akan terus berkembang walaupun terkesan lamban.

2.  Lingkungan Belajar

Lingkungan belajar merupakan bagian dari lingkungan fisik sekolah dan kelas. Di mana para peserta didik akan menghabiskan waktunya di sekolah untuk belajar.

Di sekolah, guru juga harus memberikan respon terhadap para peserta didik sesuai dengan kesiapan, minat, dan profil belajar para peserta didik. Tujuannya agar kebutuhan mereka dalam proses belajar terpenuhi dengan baik.

3.  Penerapan Asesmen

Penarapan asesmen pertama dilakukan oleh guru pada saat awal pembelajaran sebelum membahas mengenai materi belajar di sekolah. Tujuan asesmen untuk mengetahui sejauh mana kemampuan peserta didik dalam memahami materi dan bahan yang akan dipelajari. Serta mengukur sejauh mana kemampuan para peserta didik dalam proses pembelajaran.

4. Responsif

Melalui penerapa asesmen tadi guru dapat mengetahui kekurangannya dalam mengajar peserta didik. Setelah mengetahui kekurangan, maka guru harus melakukan respon dengan cara mengubah metode mengajar yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik di kelasnya.

Tips buat para guru, sebaiknya modifikasi dan buat rencana pembelajaran yang sesuai dengan kondisi situasi lapangan (kelas).

5. Rutinitas Kelas

Sebagai pemimpin, guru harus mampu mengelola kelasnya dengan baik. Kepemimpinan disini diartikan sebagai pemimpin para peserta didik agar mereka mau mengikuti proses belajar dengan situasi yang kondusif.

5 Ciri-Ciri Prinsip Pembelajaran Berdiferensiasi

Setelah membahas beberapa prinsip belajar berdiferensiasi, berikut ini lima ciri-cirinya yang harus diketahui:

1. Memiliki Sifat Proaktif

Dalam proses pembelajaran guru harus memiliki sifat proaktif untuk mengantisipasi kelas yang akan diajar nanti. Buat rencana pembelajaran yang sesuai dengan peserta didik dengan cara berbeda-beda.

2. Utamakan Kualitas daripada Kuantitas

Dalam prinsip pembelajaran ini kualitas hasil tugas lebih diutamakan dibanding kebutuhan para peserta didik. Jadi, jika anak yang sudah pandai dengan tugas tersebut, maka ia akan diberikan tugas lain untuk menambah keterampilannya.

3. Melakukan Pendekatan Melalui 4 Unsur

Seperti yang sudah disinggung di atas tadi, ada empat unsur yang harus diketahui oleh tenaga pendidik. Empat unsur tersebut ialah konten yang akan dipelajari, proses belajar, hasil yang didapat setelah belajar, dan lingkungan belajar.

Empat unsur ini bisa disesuaikan dengan tingkat kesiapan dari peserta didik itu sendiri dalam memahami materi, minat, dan gaya belajar mereka. Supaya agar peserta didik tidak merasa tertekan dan dipaksa.

4. Melakukan Asesmen

Tenaga pendidik juga wajib melakukan asesmen menggunakan berbagai cara untuk mengetahui keadaan mereka dalam setiap proses pembelajaran. Melalui hasil asesmen ini juga bisa disimpulkan jenis pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

5. Berorientasi Terhadap Peserta Didik

Dalam proses belajar berdiferensiasi tenaga pendidik wajib berorientasi terhadap para peserta didik. Tigas yang diberikan harus berdasarkan tingkat pengetahuan awal peserta didik. Barulah guru akan merancang materi yang sesuai dengan level kebutuhan peserta didik.

Itulah tadi ciri-ciri dan prinsip pembelajaran berdiferensiasi yang wajib diketahui oleh guru atau orang tua. Anak tak hanya belajar di sekolah, sebagai orang tua yang peka Anda juga wajib mengambil peran dalam proses pembelajaran anak.

Bagikan:

Also Read