Vulkanisme: Pengertian, Gejala, Jenis, dan Proses Terjadinya

Daftar Pustaka

Belajar Materi Vulkanisme

Vulkanisme sering dikaitkan dengan peristiwa meletusnya gunung berapi. Akan tetapi, apakah keduanya benar-benar berhubungan atau ternyata vulkanisme bukan penyebab gunung meletus?

Secara singkat, vulkanisme adalah proses pergerakan magma di litosfer yang menyusup ke luar permukaan bumi. Akibat dari magma yang menyusup itulah terjadinya gunung meletus. Hanya saja, kenapa gunung bisa meletus hanya dengan sisipan magma, dan apa yang menyebabkan vulkanisme terjadi?

Pengertian Vulkanisme

Memahami Apa Itu Vulkanisme

Poin utama dari vulkanisme adalah adanya magma yang nanti bila telah keluar dari dalam bumi bernama lava. Penyebab vulkanisme sendiri beragam karena aktivitas dari magma yang berada di dalam bumi juga beragam.

Proses terjadinya vulkanisme ini bisa cepat atau lambat tergantung dari magma itu sendiri. Apakah magma langsung bergeser ketika ada gerakan di litosfer atau tidak. 

Magma sendiri sebelum keluar tersimpan di batolit, ukuran dari kantong magma beragam. Perbedaan batolit tersebut yang menyebabkan letusan besar atau kecil. 

Gejala Terjadinya Vulkanisme

Gejala vulkanisme seringkali mudah untuk diamati karena polanya yang tidak jauh berbeda, seperti:

  • Terjadi gempa bumi
  • Sumber air yang mengering
  • Suhu di krater meningkat
  • Ada suara dari sekitar gurun
  • Hewan yang berada di sekitar puncak turun gunung

Kejadian-kejadian di atas seringkali terjadi sebelum vulkanisme di Indonesia terjadi. Oleh karena itu, bagi kamu yang rumahnya di dekat lereng gunung wajib berhati-hati apalagi setelah terjadi gempa.

Jenis-Jenis Vulkanisme

Jenis-jenis Vulkanisme yang Harus DIketahui

Secara garis besar, vulkanisme memang proses keluarnya magma ke permukaan. Akan tetapi, keluarnya magma tersebut juga ada beberapa jenis berbeda, yaitu:

1. Lithosphere Dynamic

Magma yang cair dapat keluar melalui berbagai retakan yang ada di kerak bumi. Cairnya magma tersebut akibat dari pemanasan panas interior bumi di bagian bawah kerak bumi.

2. Different Plate Edge Volcanism

Celah vulkanisme pada lempeng tipe divergen umumnya terjadi di tengah laut dan dapat memanjang hingga ribuan kilometer. Bagian celah tersebut adalah jalan untuk magma keluar dari astenosfer. 

3. Convergent Plate Volcanism

Pada vulkanisme tepi lempeng konvergen tidak menunjukan aktivitas vulkanisme yang sebenarnya. Hal ini karena tidak ada subduksi yang terjadi ketika antar lempeng bertemu.

Apabila sampai ada aktivitas vulkanisme yang terjadi, ini hanya akan berada di zona konvergensi. Letaknya antara lempeng laut dan lempeng benua dan tidak di antara lempeng yang lain. Magma yang keluar akibat aktivitas vulkanisme ini memiliki viskositas tinggi dan tekanan gas yang tinggi juga.

4. Intraplate Volcanism

Berbeda dengan terjadinya aktivitas vulkanisme jenis lain, intraplate volcanism terbentuk di lempeng itu sendiri. Penyebabnya adalah konsentrasi radioaktif yang ada cukup besar dan mendorong terbentuknya kantung magma. Pada vulkanisme jenis ini magma akan keluar perlahan karena tipenya basalt.

5. Volcanic Eruption

Gunung berapi terbentuk karena aktivitas vulkanisme yang menyebabkan magma dari litosfer naik ke permukaan bumi. 

Jadi, meski sama-sama terlihat ada aktivitas vulkanik tidak semuanya sama karena munculnya magma berbeda.

Proses Terbentuknya Vulkanisme

Proses terbentuknya vulkanisme bermula dari adanya magma yang tersimpan di kantong magma atau batolit. Magma yang keluar karena aktivitas vulkanik semuanya bermula di lapisan litosfer. 

Kedalaman dan ukuran kantung magma antara satu dengan yang lain berbeda-beda. Penyebabnya bervariasi, bisa karena besar celah yang ada atau karena aktivitas vulkanisme yang terjadi. Kantung magma juga lokasinya berbeda-beda, ada yang jauh dari permukaan bumi dan ada yang amat dekat.

Berbagai kondisi dari batolit mempengaruhi seberapa besar dan kuatnya erupsi yang akan terjadi jika gunung meletus. Lokasi tersebut juga dapat mempengaruhi bagaimana magma akan keluar dari litosfer perlahan-lahan sampai ke permukaan.

Proses aktivitas vulkanisme tersebut juga bisa membuat gunung berapi terus tumbuh hingga jutaan tahun. Hal ini membuat gunung tampak semakin besar dan besar dari sebelumnya. Hanya saja, pertambahan ukuran ini tidak akan langsung terlihat karena biasanya perlahan.

Menarik sekali pembahasan mengenai vulkanisme kali ini, ya? Ternyata, jika ada erupsi terjadi tidak semuanya satu jenis yang sama. Satu lagi, vulkanisme dan gunung meletus berhubungan karena aktivitas vulkanisme yang menyebabkan gunung erupsi.

Bagikan:

Also Read