P5 atau Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan upaya yang dilakukan untuk mencapai kompetensi dan karakteristik sesuai Profil Pelajar Pancasila. Penyusunannya dilakukan sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Dalam penerapannya, P5 berpedoman pada prinsip Profil Pelajar Pancasila. Apa saja? Simak melalui artikel ini!
Mengenal Profil Pelajar Pancasila
Profil Pelajar Pancasila dibuat untuk mengetahui siswa seperti apa yang ingin dihasilkan oleh sistem pendidikan Indonesia. Profil sendiri mengacu pada kompetensi yang nantinya akan dimiliki oleh siswa. Ada dua faktor yang diperhatikan dalam penerapannya yaitu internal dan eksternal.
Faktor internal seperti ideologi, jati diri, dan cita-cita bangsa. Sementara faktor eksternal seperti kehidupan dan tantangan seiring perkembangan zaman. Siswa dengan profil dan kompetensi mumpuni mampu beradaptasi terhadap perubahan dan pembangunan global.
Agar dapat membangun siswa dengan profil yang sesuai, maka dibutuhkan penguatan Profil Pelajar Pancasila. Caranya yaitu mengamati dan mencari solusi pada setiap masalah yang ada. Penerapannya dilakukan secara fleksibel dengan suasana belajar yang tidak terlalu formal. Hal tersebut membuat lingkungan belajar lebih interaktif dan juga aktif.
Prinsip Profil Pelajar Pancasila
Ada beberapa prinsip Profil Pelajar Pancasila yang menjadi pedoman dalam penerapannya. Langsung saja, berikut di antaranya:
1. Holistik
Prinsip pertama yaitu holistik. Istilah holistik mengacu pada cara memandang suatu hal secara menyeluruh atau utuh. Adanya kerangka berpikir secara holistik membuat guru lebih mudah untuk mendorong siswa melihat tema pembelajaran secara utih. Selain itu, siswa juga bisa melihat hubungan kegiatan belajar dari sudut pandang berbeda-beda.
Tujuan prinsip holistik yaitu membantu siswa memahami isu atau informasi dengan mendalam. Jadi tema projek bisa dikerjakan dengan beragam perspektif pengetahuan secara terpadu. Di samping itu, siswa juga dapat melihat koneksi antara komponen kegiatan projek. Misalnya melihat hubungan antara siswa, guru, satuan pendidikan, realitas kehidupan, serta masyarakat.
2. Berpusat Pada Siswa
Prinsip Profil Pelajar Pancasila selanjutnya yaitu berpusat pada siswa. Seluruh proses belajar yang dilakukan akan menjadikan siswa sebagai pusat. Jadi siswa menjadi subjek pembelajaran yang aktif mengelola pembelajaran secara mandiri. Guru nantinya akan mengurangi peran dalam kegiatan belajar. Tidak seperti dulu di mana guru akan menjelaskan banyak materi dan memberikan banyak instruksi.
Peran guru dalam penerapan Projek Penguatan Profil Pancasila adalah sebagai fasilitator. Seperti fasilitator pada umumnya, guru bertugas menuntun siswa melakukan eksplorasi secara mendalam sesuai dorongan dirinya sendiri. Melalui proses pembelajaran yang berpusat pada siswa, diharapkan siswa mendapatkan kemampuan untuk menentukan pilihan serta memecahkan berbagai macam masalah.
3. Kontekstual
Seiring perkembangan zaman, gaya belajar yang efektif untuk siswa akan berkembang. Prinsip kontekstual diharapkan mampu memberikan hasil yang lebih efektif sekaligus efisien. Prinsip satu ini berhubungan dengan proses belajar melalui pengamatan nyata. Siswa bisa belajar melalui hal-hal yang dihadapi secara nyata setiap hari.
Penerapan dari prinsip kontekstual yaitu menggunakan lingkungan dan realitas kehidupan siswa. Dibutuhkan ruang dan kesempatan agar siswa mampu mengeksplorasi lingkungan dengan baik. Satuan pendidikan bertugas untuk memberikan apa yang dibutuhkan oleh siswa.
Sebagai contoh yaitu jika ada konflik di lingkungan sekitar, maka konflik tersebut bisa menjadi tema projek. Projek sesuai dengan pengalaman nyata siswa membuat pengalaman belajar lebih bermakna. Siswa juga bisa aktif meningkatkan kemampuan dan pemahamannya.
4. Eksploratif
Terakhir yaitu prinsip eksploratif yang diterapkan pada Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Perlu Anda ketahui bahwa P5 tidak ada hubungannya dengan pembelajaran dalam kelas atau intrakurikuler. Guru perlu merancang ruang belajar untuk mengembangkan diri siswa.
Agar projek berjalan dengan optimal, maka dibutuhkan area eksplorasi yang luas. Maksudnya yaitu jangkauan materi pembelajaran, alokasi waktu, dan penyesuaian tujuan belajar. Peran guru memang sangat penting dalam penerapannya. Guru harus merancang kegiatan projek yang sistematis dan terstruktur. Adanya prinsip eksploratif bisa mendorong projek yang dilakukan untuk menguatkan kemampuan dari pelajaran intrakurikuler.
Penutup
Nah itulah informasi mengenai prinsip Profil Pelajar Pancasila yang perlu dipahami setiap pendidikan. Penerapan projek penguatan tersebut memberikan manfaat kepada setiap lini. Mulai dari untuk satuan pendidikan, guru, maupun siswa sendiri. Namun untuk mendapatkan hasil maksimal, dibutuhkan konsistensi dan keseriusan. Semoga membantu!