Tips Manajemen Projek yang Efektif bagi Guru Profesional

Daftar Pustaka

manajemen projek guru

Dewasa ini, dunia profesional memiliki tuntutan yang semakin tinggi. Dimana semua pekerjaan baik dalam organisasi, start-up dan perusahaan menuntut untuk melaksanakan manajemen projek (MP) yang efektif. Hal ini dilaksanakan untuk membuat suatu pekerjaan dapat teratur serta keuntungan atau benefit dari projek tersebut didapatkan secara optimal.

Dalam pelaksanaanya MP harus dilaksanakan secara kolaboratif dan secara tim. Tujuan dari kerjasama ini adalah mengoptimalkan proses perancaan, pelaksanan dan pengelolaan projek dilakukan secara terukur dan sistematis.

Pengertian Manajemen Projek

manajemen projek guru

Manajemen projek adalah sebuah proses pengaturan untuk mencapai sasaran dan tujuan dengan penyesuaian tertentu yang berdasarkan pada pekerjaan, ruang lingkup dan anggaran. MP ini juga bertujuan untuk memberikan petunjuk , mengatur serta mempermudah pekerjaan untuk mencapai sasaran.

Adanya manajemen projek pada akhirnya akan membantu dalam mencapai tujuan secara efisien. Hal ini terjadi karena dalam manajemen ini tim harus bisa menjabarkan pekerjaan secara detail dan mampu memberikan feedback serta progress yang telah ditetapkan waktunya.

Sejarah dari manajemen projek sendiri berawal pada tahun 1900-an. Dimana pada tahun itu terjadi revolusi industri besar0besaran yang mempengaruhi sistem bekerja.

Selama tahun berjalan, belum ada standar khusu yang menjadi acuan pada pelaksanaan manajemen projek, barulah pada tahun 1969 Project Management Institye (PMI) resmi dibentuk.

Organisasi ini pada akhirnya berhasil membukukan standar dari pelaksanaan manajemen projek yang disebut sebagai Project Management Body Of Knowledge (PMBOK) pada tahun 1996.

Setelah berhasil membukukan stadar dalam pelaksanaan Manajemen Projek maka manajemen ini juga terus berkembang seiring dengan waktu sehingga didapatkan beberapa istilah dalam manajemen projek profesional modern.

Berikut merupakan dasar-dasar dari MP masa kini.

Manajemen Projek Model Agile

Dalam MP ini menggunakan asumsi bahwa tim yang ada dalam suatu pekerjaan atau projek memiliki peningkatan kemampuan secara berulang. Hal ini memberikan arah yang lebih fleksibel dalam pengebangan proyek sehingga MP agile ini sangat cocok untuk pengembangan produk.

Model Waterfall

Sesuai dengan namanya model MP yang satu ini memiliki asumsi dasar bahwa suatu pekerjaan harus dilaksanaan secara bertahap dan melewati fase-fase tertentu yang nantinya akan mencapai kesempurnaan.

Enam fase yang ada yaitu, Persyaratan, Analisis, Desain, Coding, Pengujian dan Pengoperasian.

Perbedaan mencolok antara model agile dan Waterfall terletak pada kekakuan yang ada dalam model waterfall dimana falam model ini mengharuskan memiliki ruang lingkup tetap.

Model PRINCE2

Model selanjutnya dalam pelaksanaan MP Modern adalah PINCE2 yang berarti Project In Controlle Environtments. Dalam model ini proses MP dibagi menjadi pada tujuh proses yakni mengarahkan projek, memulai projek, mangawali projek, memulai batas tahap pada projek, mengelola tahap projek, mengelola pengiriman produk dan mengakhiri projek.

Pada model ini prinsip kolaborasi sangat ditekankan mengingat dalam setiap proses berkaitan satu dengan yang lainya dan menjadikanya sebuah sistem.

Manajemen Projek bagi Guru Profesional

Manajemen projek (MP) bukan hanya dilakukan dalam perusahaan atau organisasi belajar saja. Ternyata dalam dunia pendidikan pengaplikasian metode pembelajaran berbasis projek pun harus dilakukan (Project Base Learning).

Hal ini berkenaan dengan peningkatan kualitas siswa dan membiasakan untuk siswa bisa berfikir secara aktif, kreatif serta bisa memberikan solusi pada permasalahan yang sedang terjadi.

Di dalam dunia pendidikan Project Base Learning  (PBL) akan memberikan pengalaman secara nyata kepada para murid untuk mengaktualisasikan diri mereka. Sehingga skill, kerja sama tim serta Critical Thingking mereka bisa keluar secara optimal.

Siswa juga bisa mengeksploarasi kemampuan serta daya nalarnya untuk memevahkan apa yang menjadi masalah dalam projek yang sedang mereka kerjakan.

Bukan hanya siswa, guru juga memberikan sumbangsih yang sangat besar untuk pengembangan dan kemajuan peserta didiknya.

Dalam PBL guru dituntut untuk bisa memberikan tema yang sesuai dengan lingkunganya. Kemudian membantu mengarahkan peserta didik dalam pelakasaana projek dan pada akirnya mampu menganalisa ketercapaian dari metode pembelajaran ini.

Sehingga tahapan yang dapat dilakukan oleh seorang guru professional dalam pengembangan PBL. Yakni, penentuan projek, perencanaan projek serta model, penyusunan jadwal pelaksanana, mengawasi, serta evaluasi.

Pelaksanaan manajemen projek bagi guru profesional  (PBL). Bisa menjadi standar evaluasi bagaimana keterkaitan siswa dan guru terhadap materi yang diajarkan.

Hal ini dilakukan karena secara nyata dapat dilihat pemahaman dari materi akan sangat bergantung pada proses yang dijalankan dan hasil akhir yang didapatlan.

Bagikan:

Also Read