Strategi Guru dalam Menghadapi Emosi Siswa Agar Tepat dan Efektif

Daftar Pustaka

strategi guru dalam menghadapi emosi siswa

Dalam dunia pendidikan, adakalanya Anda harus menghadapi emosi yang berbeda-beda pada siswa. Oleh karena itu, strategi guru dalam menghadapi emosi siswa merupakan sesuatu yang penting untuk Anda pelajari dan terapkan dalam aktivitas mengajar.

strategi guru dalam menghadapi emosi siswa

Pertengkaran antarpeserta didik sering terjadi dalam dunia pendidika dan itu merupakan sesuatu yang wajar. Apa lagi dalam era kebijakan pendidikan yang telah kembali beralih ke metode pembelajaran tatap muka (PTM). Seorang guru tentu tidak asing lagi dengan fenomena seperti itu.

Namun, perlu Anda ketahui, amarah siswa memiliki tingkat level yang berbeda. Ada siswa yang marah ketika mendapat ejekan atau perundungan, namun akhirnya mereda ketika temannya mengucapkan maaf. Ada pula yang naik pitam hingga menyebabkan pertengkaran fisik. Maka dari itu, untuk menghadapi emosi siswa, Anda perlu strategi yang tepat, sehingga tidak sampai mengakibatkan kondisi yang tidak diinginkan.

Memahami Emosi Siswa

Sebelum Anda menerapkan strategi guru dalam menghadapi emosi siswa, ada baiknya Anda memahami apa itu emosi siswa. Secara garis besar, emosi bisa dikatakan suatu persaan yang ada dalam diri individu yang terwujud dalam perasaan senang, sedih, maupun marah. Ini berperan penting dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam melakukan tindakan.

Secara psikologi, Anda bisa memaknai emosi sebagai respons yang otak berikan secara instan. Secara fitrah, manusia tidak dapat memilih emosi yang dia rasakan, namun bisa memilih tindakan yang perlu mereka lakukan untuk meluapkan emosi tersebut. Apa lagi, emosi bisa bersifat merusak atau destruktif jika pengungkapannya tidak tepat.

Misalnya, seorang siswa sedih ketika mendapat nilai rendah, dan mengungkapkan emosinya dengan berjuang mendapatkan nilai terbaik. Namun, jika emosi tersebut diungkapkan secara tidak tepat, hal itu bisa beralih ke perasaan marah kepada guru bahkan membuatnya frustrasi.

Sayangnya, belakangan ini, emosi lebih cenderung bermakna pada seseorang yang mengalami kenaikan pada level amarahnya. Emosi dikaitkan dengan bagaimana seseorang akan melibatkan amarah dalam penyelesaian masalahnya, yang lebih mementingkan egonya sendiri.

Strategi Guru dalam Menghadapi Emosi Siswa dan Mengendalikannya

Meski bidang Anda bukan psikologi, namun Anda akan berhadapan pada situasi yang memaksa Anda berkompeten untuk mengendalikan emosi siswa. Setidaknya, Anda harus memahami dasar psikologi perkembangan anak seusia siswa tersebut sehingga mampu untuk menyelesaikan masalah tersebut. Untuk itu, Anda perlu strategi dalam menghadapi emosi siswa, termasuk mengendalikan amarah.

Anda, sebagai guru, sudah selayaknya memberikan pemahaman kepada peserta didik mengenai makna emosi itu sendiri. Setelahnya, secara bertahap Anda membina mereka agar bisa mengendalikan emosi dan amarah. Adapun strategi guru dalam menghadapi emosi siswa, di antaranya:

1.    Memilih Situasi

Seorang siswa biasanya marah lantan mendapatkan suatu masalah yang mengganggu ketenangannya. Maka dari itu, guru harus mampu menanamkan pemahaman pada peserta didik agar mereka mampu menempatkan diri untuk menahan gejolak emosi yang ada pada diri mereka.

Memang, di tahap awal, praktiknya akan terasa sulit. Oleh karena itu, Anda perlu melakukan pembiasaan terhadap siswa, sehingga mereka dapat mengendalikan emosi dengan baik dan menempatkan amarah pada situasi dan tindakan yang tepat.

2.    Membangun Kemandirian Siswa

Anda bisa mengajarkan siswa agar memiliki kemandirian dan rasa tanggung jawab untuk dapat mengendalikan emosi mereka. Kenapa demikian? Karena dua karakter tersebut sangat berkaitan dengan pengendalian amarah dalam jiwa, terutama bagi peserta didik.

Sebagai contoh, Anda memberikan studi kasus yang mendorong peningkatan sikap mandiri dan tanggung jawab mereka. Pada saat bersamaan, Anda juga menyelinginya dengan memberikan pemahaman tentang berbagai tampak negatif dari emosi yang diaplikasikan pada tempat yang tidak tepat.

3.    Mengajarkan untuk Mengalihkan Fokus

Strategi guru dalam menghadapi emosi siswa yang juga bisa Anda terapkan adalah mengajarkan mereka untuk mengalihkan fokus ke arah yang lebih baik. Ketika amarah memuncak, Anda bisa mengalihkan fokus mereka kepada hal-hal yang lebih positif.

Misalnya, seorang siswa marah karena nilainya rendah. Anda bisa mengalihkan fokus marahnya karena nilai, menjadi fokus untuk belajar lebih giat lagi, sehingga mampu meraih nilai terbaik.

4.    Mengajarkan Siswa Memahami Konsep Mindfulness

Mindfuness merupakan upaya seseorang dapat melatih fokusnya pada keadaan sekitar dan emosi yang dia punya. Tujuannya, agar siswa dapat menerima keadaan serta pengalaman yang terjadi pada diri mereka. Selain itu, konsep mindulness juga bertujuan membina siswa menjadi seseorang yang dapat mengubah kekakuan hati dan perasaannya.

Itulah 4 strategi guru dalam menghadapi emosi siswa yang bisa Anda terapkan dalam aktivitas belajar mengajar. Cobalah untuk melakukannya secara bertahap, karena pengendalian emosi lebih kepada pembiasaan dan tak bisa Anda lakukan secara instan.

Bagikan:

Also Read