Pengertian Konjungsi Temporal, Contoh Kalimat dan Jenis-Jenisnya

Daftar Pustaka

Kalimat Konjungsi Temporal

Konjungsi temporal cukup sering digunakan dalam pembuatan kalimat. Biasanya konjungi semacam ini dipakai untuk menyambungkan dua peristiwa berbeda dalam konteks waktu. Jenis konjungsi ini mempunyai variasi dan fungsi beragam. Tentunya memerlukan kecermatan Anda dalam memahaminya.

Tentunya membutuhkan fokus lebih tinggi saat Anda mau mencoba memahaminya. Akan tetapi, bukan berarti sulit. Cermati saja dan perhatikan perbedaan spesifik antara konjungsi bersifat temporal dengan konjungsi bukan temporal.

Pengertian Konjungsi Temporal

Daftar Isi

Pengertian Konjungsi Temporal

Konjungsi temporal adalah kata penghubung yang memberikan penjelasan hubungan waktu dari dua hal maupun peristiwa tertentu. Konjungsi ini juga terbagi menjadi dua kategori yaitu konjungsi sederajat dan tidak sederajat.

Konjungsi Temporal Sederajat

Konjungsi temporal sederajat berada di tengah-tengah kalimat. Tentunya tidak boleh ada di depan maupun di akhir kalimat. Contoh konjungsi ini di antaranya sebelumnya, selanjutnya, setelahnya, lalu, kemudian dan sesudahnya.

Contoh kata konjungsi temporal sederajat :

Lalu, sesudahnya, kemudian, selanjutnya, dan juga sebelumnya.

Contoh kalimat konjungsi temporal sederajat:

  • Ibu membersihkan ikan di dapur lalu menggorengnya dengan minyak goreng hingga matang.
  • Ammar membaca soal matematika yang di berikan oleh Ibu Guru kemudian mengerjakanya.

Konjungsi Tidak Sederajat

Sementara itu, konjungsi tidak sederajat menghubungkan kalimat bertingkat dan biasa dipakai oleh berbagai kalimat majemuk.

Contoh kata konjungsi temporal tidak sederajat

Contohnya, sejak, sebelum, hingga, demi, sementara, sambil, bila, selagi, waktu, saat dan manakala. Kata tersebut tidak jarang yang dipakai untuk obrolan harian.

Contoh kalimat konjungsi temporal tidak sederajat

  • Ibu meminta kakak untuk mengangkat jemuran bila hujan turun.
  • Demi membuat Ibu bahagia kakak rela belajar dengan giat dan tidak bermain dengan teman temannya.

Fungsi Konjungsi Temporal

Konjungsi yang bersifat temporal memupunyai sifat yakni dapat melakukan pemesanan secara kronologis terhadap suatu kejadian maupun peristiwa tertentu. Tentunya agar membuat kalimat tersebut dapat dipahami dengan begitu mudah.

Konjungsi ini akan memperjalas suatu kejadian satu dengan lainnya (berkaitan). Biasanya dibutuhkan dalam kalimat-kalimat berita, cerita maupun informasi penting lainnya. Bahkan dalam kehidupan sehari-hari konjungsi ini juga sering dipakai.

Konjungsi Temporal

Ciri-Ciri Konjungsi Temporal

Terdapat beberapa ciri dari konjungsi yang bersifat temporal. Beberapa ciri berikut kiranya bisa memberikan Anda gambara lebih jauh mengenai konjungsi ini sekaligus menjadi pembeda dengan beberapa konjungsi lainnya.

  1. Dikenal sebagai subjungtif dalam suatu kalimat sehingga kalimat tersebut nantinya memiliki makna yang jauh lebih lengkap, koheren serta gampang untuk dimengerti.

  2. Kata penghubung temporal bisa ditempatkan di bagian wal maupun tengah kalimat. Tidak bisa diletakkan di akhir kalimat.

  3. Bisa bertindak sebagai tautan di antara klausa serta kalimat induk.

  4. Mempunyai hubungan yang saling berkaitan dengan waktu. Maka dari itu, dikenal dengan konjungsi bersifat temporal.

Baca juga  :

Contoh Bukan Konjungsi Temporal Lengkap dengan Penjelasannya

Berikut yang bukan merupakan contoh dari konjungsi yang bersifat temporal. Tentunya contoh berikut bisa memberikan Anda pemahaman lebih mendetail mengenai seperti apa konjungsi yang bersifat temporal tersebut.

  1. Celine menangis, mengapa dia tertawa.

Pada kalimat tersebut, kata ‘mengapa’ bukan merupakan konjungsi. Kata ‘mengapa’ termasuk ke dalam kata tanya sehingga tidak bisa dikatakan sebagai konjungsi. Kata tersebut sebaiknya dijadikan prtanyaan dan membutuhkan jawaban.

  1. Tasya menangis. Biarpun demikian, dia tetap cantik.

Kalimat di atas juga bukan merupakan konjungsi yang bersifat temporal. Kata ‘biarpun demikian’ bukan merupakan kata penghubung temporal melainkan konjungsi pertentangan. Fungsinya sama dengan kata ‘akan tetapi”.

  1. Sesungguhnya aku menangis karena terharu.

Dalam konteks kalimat tersebut terdapat kata ‘sesungguhnya’. Namun, tahukah Anda pada kata ini bukan merupakan kata penghubung yang berkaitan dengan waktu. Alih-alih demikian, justru kata ‘sesungguhnya’ dalam kalimat tersebut merujuk kepada konjungsi sebenarnya.

  1. Novika rajin belajar PKn. Dengan demikian, dia berhasil lulus ujian dengan nilai bagus.

Pada kalimat di atas terdapat kata penghubung ‘dengan demikian’. Namun, kata penghubung tersebut tidak termasuk ke dalam penghubung temporal melainkan kata penghubung atau konjungsi yang menunjukkan konsekuensi.

  1. Kastirah mengerjakan PR semalam. Oleh karena itu, dia tidak dihukum Pak Akbar.

Kata ‘oleh karena itu’ dalam kalimat tersebut termasuk ke dalam jenis kata penghubung. Hanya saja bukan termasuk kata penghubung yang berkaitan dengan waktu (temporal). Kata ‘oleh karena itu’ dapat dikatakan termasuk ke dalam konjungsi sebab akibat.

  1. Arumi tidak menangis setelah kalah dalam pertandingan. Malahan ia merasa bangga.

Di dalam kalimat di atas terdapat kata ‘malahan’ yang bertindak sebagai penghubung. Tahukah Anda bahwa kata tersebut bukan termasuk ke dalam penghubung temporal. Akan tetapi, kata ‘malahan’ bertindak sebagai kata penghubung yang menguatkan keadaan. Sama halnya dengan ‘bahkan’.

  1. Adel tidak boleh makan nasi goreng. Sebaiknya, dia makan bubur ayam.

Pada kalimat tersebut terdapat konjungsi ‘sebaiknya’. Akan tetapi, jenis kata penghubung ini bukan merupakan temporal atau berkaitan dengan waktu. Konjungsi tersebut merupakan jenis kata penghubung kebaikan dan saran (anjuran).

  1. Semua siswa kelas XII mengerjakan PR matematika. Selain itu, bukan merupakan siswa kelas XII.

Konjungsi yang terdapat dalam kalimat tersebut adalah ‘selain itu’. Sayangnya, kata penghubung tersebut juga tidak berkaitan dengan temporal atau waktu. Kata penghubung ‘selain itu’ termasuk ke dalam konjungsi lanjutan atau merujuk kepada adanya sesuatu hal tertentu.

  1. Jika ada pulpen pasti ada pensil.

Kalimat di atas mengandung konjungsi intrakalimat dengan bagian kata penghubungnya adalah ‘jika’. Sayangnya, konjungsi tersebut juga bukan merupakan temporal. Kata ‘jika’ pada kalimat ini merujuk kepada konjungsi syarat tertentu.

  1. Fatma dihukum bu Hafizah, sebab dia tidak mengerjakan PR kimia.

Kata ‘sebab’ dalam kalimat di atas merupakan salah satu contoh konjungsi. Akan tetapi, masih bukan merupakan contoh konjungsi yang bersifat temporal. Kata ‘sebab’ dalam kalimat tersebut merujuk kepada konjungsi menyebabkan.

  1. Dia bisa mengerjakan latihan Excel dengan cara menyalin jawaban temannya.

Dalam kalimat yang dituliskan di atas terdapat konjungsi ‘dengan cara’. Kata penghubung ini bukan merupakan contoh kata penghubung temporal. Kata ‘dengan cara’ pada kalimat tersebut termasuk ke dalam jenis konjungsi cara.

  1. Saya makan malam dengan bakso sapi bersama ibu sehingga saya merasa kenyang.

Kalimat tersebut mempunyai konjungsi ‘sehingga’. Jenis kata penghubung ini termasuk ke dalam konjungsi akibat. Penggunaannya sama seperti kata ‘maka’ dalam kalimat lainnya. Jadi, dapat dikatakan bahwa konjungsi tersebut bukan merupakan temporal.

  1. Andai kata saya kaya, saya akan beli seluruh tanah warga di desa ini.

Barangkali Anda belum cukup familiar dengan kata ‘andai kata’. Tahukah Anda bahwa sebenarnya kata tersebut termasuk ke dalam jenis kata penghubung yakni konjungsi memadai. Fungsinya sama dengan kata ‘seandainya’. Dengan demikian, maka konjungsi ini bukan termasuk temporal.

  1. Bilamana kamu memilih saya, maka hidupmu akan bahagia selamanya.

Kata ‘bilamana’ juga termasuk ke dalam kategori kata penghubung. Hanya saja bukan termasuk temporal. Kata tersebut lebih merujuk kepada konjungsi syarat. Sama halnya dengan kata ‘kalau’ dan ‘jika’ dalam suatu kalimat tertentu.

  1. Agar hidupmu bahagia, mari lakukan sedekah di waktu subuh.

Kalimat di atas mengandung kata penghubung ‘agar’. Kata tersebut termasuk ke dalam kategori konjungsi tujuan. Sama halnya seperti kata ‘supaya’ dan ‘untuk’. Jadi, kata penghubung tersebut juga bukan termasuk temporal.

Nah sabahat daftarpustaka.org, untuk memahami seperti apa konjungsi temporal, maka sebaiknya Anda memahami pengertian, fungsi, ciri dan contohnya dengan cermat. Ingatlah bahwa kata penghubung ini berkaitan erat dengan jalannya waktu karena akan menjelaskan kalimat secara kronologis dan mendetail.

Bagikan:

Also Read