Mengenal Lebih Dalam Tentang Teori Belajar Kurikulum Merdeka

Daftar Pustaka

teori belajar kurikulum merdeka

Seperti yang diketahui, kurikulum merdeka mulai diterapkan pada masa pandemi awal tahun 2022. Mengingat bahwa kurikulum pendidikan harus mengikuti perkembangan zaman agar tidak tertinggal perkembangan zaman. Teori belajar kurikulum merdeka dinilai lebih cocok untuk zaman digital seperti saat ini.

Dengan menerapkan kurikulum merdeka para siswa dapat belajar bebas dari pengalaman yang kemudian dikembangkan dengan bantuan guru agar dapat menemukam minat dan bakat dalam mengembangkan diri. Itulah sebabnya kurikulum merdeka diharapkan mampu menjadi jalan untuk menciptakan perubahan kurikulum nasional yang lebih baik.

Dalam kurikulum merdeka mengandung teori konstruktivisme. Kontruksi artinya membangun, sehingga bisa dikatakan jika teori ini adalah sebuah usaha yang dilakukan secara berulang-ulang dalam sebuah proses pembelajaran untuk membangun tata hidup yang berbudaya dan lebih modern. Dalam hal ini para pelajar diberikan kebebasan untuk merancang strategi belajar yang sesuai dengan kebutuhan diri sendiri.

teori belajar kurikulum merdeka

Implementasi Teori Belajar Kurikulum Merdeka

Implementasi teori belajar kurikulum merdeka berdasarkan teori konstruktivisme adalah pendidik harus memberikan kesempatan pada peserta didik untuk berani berpendapat dan percaya diri tanpa terpaksa. Dalam hal ini, pendidik berperan sebagai sosok penting. Yakni sebagai pendorong munculnya kreativitas dan imajinasi agar peserta didik mampu menyelesaikan masalahnya dan mengambil sebuah keputusan yang tepat.

Seperti yang disampaikan dalam akun YouTube Kemendikbud RI pada tanggal 11 Februari 2021, kurikulum merdeka memiliki kaitan erat dengan teori belajar konstruktivisme. Dalam penerapan teori kontruksi dalam proses belajar mengajar, ada beberapa hal yang perlu dilakukan, yakni:

  • Saat mengajar guru dihara[kan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpendapat dengan bebas, dengan bahasanya tersendiri tanpa rasa terpaksa dan takut.
  • Seluruh siswa diberikan kesempatan untuk menceritakan pengalamannya dengan tujuan agar dapat menjadi siswa yang kreatif dan imajinatif. Dengan begitu siswa akan merasa terdorong dan lebih yakin terhadap diri sendiri sehingga berani menghadapi masalah dan mengambil sebuah keputusan.
  • Ciptakan lingkungan belajar yang kondusif agar hasil pembelajaran maksimal.
  • Berikan kesempatan kepada siswa untuk membuat sebuah ide atau gagasan baru berdasarkan pengalaman mereka. Tujuannya untuk memperluas pengetahuan dalam belajar merangkai gagasan untuk dikemukakan. Dengan demikian pengetahuan siswa akan bertambah dan kehidupan lebih dinamis berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya.
  • Guru juga harus lebih aktif dalam merancang proses pembelajaran yang nyaman, efektif, aktif, kreatif, dan inovatif  agar siswa tidak merasa jenuh saat belajar

Kelebihan Teori Konstruktivisme

Selain tenaga pendidik, penerapan teori belaja kurikulum merdeka juga membutuhkan dukungan publik dan orangtua siswa. Orangtua juga dituntut aktif dalam mencari tahu kompetesi dan bakat apa saja yang ada dalam sang anak. Dan dalam penerapannya, teori konstruktivisme memiliki beberapa kelebihan, yaitu:

a. Siswa merasa termotivasi dalam berpendapat tanpa rasa takut
b. Siswa lebih mudah mengingat pelajaran karena proses belajar dilakukan secara aktif sehingga menimbulkan semangat yang terpelihara
c. Siswa lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar sehingga lebih mudah membangun rasa percaya diri
d. Siswa lebih mudah memahami pelajaran dan dapat berinteraksi lantaran menggunakan media belajar yang tidak membosankan

Dalam menerapkan teori belajar konstruktivisme memang tidak mudah. Itulah sebabnya para tenaga pendidik juga dituntut untuk belajar dari pengalaman yang diperoleh dalam menerapkan kurikulum merdeka. Misalnya dengan cara melakukan observasi terhadap sesama guru untuk mendapat inspirasi dalam mengoptimalkan penerapan kurikulum merdeka yang lebih baik.

Kesimpulan

Seperti yang sudah dibahas, teori belajar konstruktivisme adalah sebuah proses kontruksi pengetahuan baru yang dilakukan oleh siswa dengan kemampuan awal beserta pengalaman yang mereka miliki. Dalam konsep teori ini peserta didik dituntut aktif berdasarkan kematangan kognitif dengan tujuan membangun pemahaman sekaligus menciptakan karya baru berdasarkan pengetahuan dan keterampilan.

Jika peserta didik mampu menciptakan karya, itu artinya mereka berhasil memahami dan menguasai kompetensi yang diharapkan. Dan sebagai instrumen penting dalam pembelajaran, kurikulum merdeka diharapkan dapat menjadi sarana pembelajaran yang mampu menerima keberagaman peserta didik dengan segala perbedaan.

Selain itu kurikulum merdeka juga diharapkan mampu diimplementasikan secara berkesinambung dalam jangka waktu yang panjang untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Jadi tak heran jika kehadiran teori belajar kurikulum merdeka didukung oleh pemerintan dalam peraturan Undang Undang yang fundamental.

Bagikan:

Also Read