Konsep Pedagogik Transformatif mengacu pada pendekatan pendidikan yang bersifat transformatif dan responsif terhadap perubahan zaman dan realitas sosial.
Beberapa prinsip yang membedakan pedagogik transformatif dari paradigma pendidikan lainnya adalah sebagai berikut:
Prinsip Pedagogik Transformatif
- Membuka Wawasan dan Cakrawala: Pendidikan harus mampu memperluas pandangan dan pemahaman baik bagi guru sebagai pendidik maupun bagi siswa sebagai peserta didik.
- Mengidentifikasi dan Menganalisis Diri dan Lingkungan: Pendidikan harus memberikan ruang bagi peserta didik untuk mengidentifikasi dan menganalisis diri mereka sendiri serta dunia di sekitarnya.
- Sinergi Positif Antar Stakeholder: Dalam pendidikan transformatif, kolaborasi positif antara masyarakat, pendidikan, dan sekolah sangat diperlukan untuk menciptakan pendidikan yang bermakna bagi siswa.
- Kebenaran yang Terbuka: Pendidikan transformatif mengusung gagasan bahwa kebenaran harus bersifat terbuka, sehingga setiap orang dapat menerima kebenaran tersebut tanpa pengecualian.
Makna filosofis yang mendasari pedagogik transformatif adalah bahwa pendidikan harus selalu berkaitan dengan realitas sosial yang terus berubah. Filsafat kritis menjadi landasan utama, yang menyoroti pentingnya konteks masyarakat yang dinamis.
Hakikat pendidikan transformatif adalah bahwa pendidikan adalah ruang pertemuan di mana individu menciptakan proses pembelajaran yang berkelanjutan dan berubah seiring waktu. Dalam proses ini, ketegangan dan perubahan berperan penting dalam menghasilkan transformasi.
Pendidikan transformatif mendorong partisipasi aktif dari berbagai pemangku kepentingan dalam masyarakat, termasuk orangtua, siswa, negara, dan profesional pendidikan. Ini mengedepankan dialog yang partisipatif dan menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pengembangan pribadi dan sosial yang lebih baik.
Hal Dasar Pedagogik Transformatif
Pedagogik transformatif muncul sebagai tanggapan terhadap sejumlah faktor dan tuntutan yang ada dalam dunia pendidikan. Berikut adalah beberapa hal yang mendasari tuntutan pedagogik transformatif:
- Pendidikan yang Merakyat: Pendidikan dianggap terasing dari kehidupan sosial, sehingga ada kebutuhan untuk menciptakan pendidikan yang merakyat. Ini berarti pendidikan harus menjadi bagian dari kehidupan semua pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan, bukan hanya terbatas pada beberapa kelompok.
- Peserta Didik sebagai Subjek: Paradigma pedagogik transformatif menganggap peserta didik bukan sebagai objek passif, melainkan sebagai subjek aktif dalam proses pendidikan. Mereka memiliki peran aktif dalam usaha mereka untuk memahami dan mengintegrasikan ilmu pengetahuan.
- Inovasi dan Kreasi dalam Pembelajaran: Pendidikan tidak hanya sebatas transfer ilmu pengetahuan dari guru ke peserta didik, tetapi juga menekankan pentingnya inovasi dan kreasi dalam kegiatan belajar. Ini memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan pemikiran kreatif mereka.
- Transformasi Sosial: Kemacetan dalam transformasi sosial menjadi salah satu alasan penting untuk adopsi pedagogik transformatif. Pendidikan di Indonesia masih menghadapi tantangan kritis, dan pedagogik transformatif bertujuan untuk mengatasi paradigma konservatif dan liberal yang dominan.
- Orientasi Pembelajaran yang Kritis: Pendidikan di Indonesia sering kali mengikuti model pembelajaran searah yang menghambat kreativitas peserta didik. Pedagogik transformatif berupaya mengubah orientasi ini menjadi pembelajaran yang lebih kritis dan partisipatif.
Landasan Pedagogik Transformatif
Landasan yang diterapkan dalam pedagogik transformatif sangat penting untuk membimbing proses pembelajaran yang efektif dan relevan. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut tentang landasan tersebut:
a. Tujuan Pendidikan untuk Memanusiakan Manusia
Landasan pertama adalah bahwa tujuan utama dari pendidikan adalah untuk memanusiakan manusia. Artinya, pendidikan harus mendorong perkembangan pribadi yang holistik, mencakup aspek intelektual, sosial, emosional, dan moral. Pendidikan bukan hanya tentang akuisisi pengetahuan, tetapi juga tentang membentuk individu menjadi warga yang lebih baik dalam masyarakat.
b. Pendidikan yang Sesuai dengan Konteks Masyarakat
Landasan kedua menekankan bahwa pendidikan harus disesuaikan dengan konteks masyarakat. Ini berarti bahwa pembelajaran harus relevan dengan lingkungan di mana siswa hidup. Pendidikan harus mencerminkan realitas sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat tempat siswa tinggal.
c. Pengakuan Individual dan Potensi Peserta Didik
Landasan ketiga menekankan pentingnya mengakui bahwa setiap peserta didik memiliki karakteristik unik, gaya belajar, minat, bakat, dan potensi yang dapat berkembang. Guru perlu memahami dan merespons perbedaan ini dalam proses pembelajaran, memungkinkan setiap siswa untuk tumbuh sesuai dengan potensinya.
d. Partisipasi Peserta Didik dalam Penggerakan Perubahan
Landasan terakhir menekankan bahwa peserta didik yang telah mencapai kesuksesan yang lebih baik dalam pendidikan harus dapat berpartisipasi aktif sebagai penggerak perubahan dalam masyarakat. Ini berarti pendidikan tidak hanya menciptakan individu yang cerdas, tetapi juga warga yang peduli dan bertanggung jawab yang dapat berkontribusi pada perbaikan sosial.
Dengan mendasarkan pendidikan pada prinsip-prinsip ini, pedagogik transformatif bertujuan untuk menciptakan proses pembelajaran yang bermakna, relevan, dan dapat menghasilkan individu yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang diri mereka sendiri dan masyarakat di sekitarnya.