Interaksi dalam sebuah komunitas kerap menghadirkan konflik, begitupun dalam pembelajaran di ruang kelas. Oleh karena itu mengelola konflik di ruang kelas penting untuk dipahami agar proses belajar tetap berjalan secara kondusif.
Ruang kelas sebagai lingkup untuk belajar menghadirkan potensi konflik. Dari mulai hal yang remeh temeh hingga konflik yang cukup serius. Guru sebagai pihak ketiga memegang peranan penting dalam mengelola konflik di ruang kelas.
Mengelola konflik di ruang kelas penting dilakukan untuk mengendalikan situasi perselisihan diantara pihak yang berkonflik. Dalam hal ini guru hadir sebagai pihak yang objektif untuk menetralkan konflik tersebut.
Penyebab Konflik dalam Kelas
Konflik merupakan reaksi alami dan wajar terjadi sebagai hasil dari interaksi manusia, tidak terkecuali di dalam kelas.
Meski berkonotasi negatif, konflik dalam kelas dapat dijadikan kesempatan untuk tumbuh dan belajar bagi siswa dalam melakukan interaksi sosial.
Adapun konflik di dalam kelas dapat timbul karena berbagai sumber seperti hal-hal di bawah ini:
- Perbedaan latar budaya dan sosial-ekonomi
- Memiliki sudut pandang dan pemahaman yang berbeda.
- Persaingan dalam mencari perhatian
- Terjadi ksalahpahaman
- Sedang mengalami masalah, baik itu pribadi ataupun keluarga
Cara Mengelola Konflik di Ruang Kelas
Manajemen konflik dalam kelas penting diterapkan agar tidak menghambat kegiatan belajar mengajar. Manajemen atau cara mengelola konflik dapat dilakukan dengan langkah antisipasi dan guru pun harus siap dengan strategi penyelesaian dalam mengelola konflik.
Langkah Antisipasi
Guru dapat melakukan langkah proaktif dalam mengelola konflik sebagai langkah antisipatif sebelum konflik muncul. Anda dapaf menerapkan strategi berikut sebagai langkah antisipasi dalam mengelola konflik di ruang kelas:
Ciptakan Lingkungan Komunikasi yang Positif
Bentuk lingkungan komunikasi positif dimana siswa dapat mengungkapkan pemikiran hingga kekhawatiran dengan cara yang baik.
Anda dapat memulai dengan mendengarkan perspektif siswa tentang bagaimana kondisi kelas. Tanggapi pendapat dengan empati dan komunikasi dua arah yang bersifat terbuka.
Cara tersebut secata tidak langsung memberikan contoh sekaligus membentuk situasi komunikasi yang positif bagi para siswa.
Tumbuhkan Rasa Kebersamaan
Tumbuhkan rasa kebersamaan dengan mendorong kerja sama dan kolaborasi antar siswa. Hal ini akan membangun hubungan yang cukup dekat antara siswa sehingga mengurangi kemungkinan konflik.
Mengasah Kecerdasan Emosional
Tumbuhkan kecerdasan emosial dengan cara mengajarkan siswa untuk mengidentifikasi dan mengelola emosi mereka secara efektif.
Latihlah untuk melakukan refleksi dan meregulasi diri dengan menulis jurnal yang akan berdampak positif dalam mengenali emosi.
Tumbuhkan Empati
Empati menjadikan siswa mampu dan dapat memahami serta menempatkan diri mereka pada posisi orang lain dengan mempertimbangkan perspektif yang berbeda.
Tumbuhnya empati akan membuka wawasan dengan memahami orang lain dari sudut pandang yang berbeda. Tentunya cara tersebut dapat meminimalisir konflik dalam kelas
Ajarkan Resolusi Konflik
Bekali siswa bagaimana cara menyelesaikan konflik dengan damai dan saling menghormati. Tanamkan bahwa akan ada solusi terbaik untuk setiap konflik yang dihadapi, salah satunya adalah dengan jalan komunikasi.
Strategi Penyesaian Konflik
Saat konflik sudah muncul, Anda dapat menerapkan pengelolaan konflik di kelas dengan cara berikut ini:
Jadilah Mediator
Menjadi penengah di tengah konflik adalah tugas seorang guru dalam mengelola konflik dalam kelas. Sebagai mediator atau penengah bagi pihak yang bertikai, harus menilai konflik secara objektif dan mengambil langkah mediasi yang tepat.
Lakukan Pendekatan Asertif
Anda dapat melakukan pendekatan secara asertif, sehingga siswa yang berkonflik dapat mengungkapkan isi hatinya secara jujur dan terbuka.
Pendekatan asertif dalam manajemen konflik membantu supaya tidak ada pihak yang merasa terintimidasi. Dengan demikian, permasalahan akan lebih mudah diatasi saat pihak yang terlibat konflik melakukan sikap asertif.
Dampingi Siswa
Pendampingan bagi siswa yang berkonflik perlu dilakukan. Namun, guru wajib menetapkan batasan-batasan dan bersikap senetral dan seobjektif mungkin tanpa menghakimi.
Pendampingan diperlukan agar siswa didengarkan dan dibantu mengatasi permasalahannya. Berikan perlakuan yang suportif dan mendidik tanpa memandang kesalahan yang telah dilakukan.
Bersikap Tegas
Untuk kasus tertentu, guru diwajibkan tegas dalam menghadapi konflik dalam kelas. Anda dalat bersikap tegas dan keras pada pihak yang berkonflik terutama dalam kasus-kasus yang melibatkan masalah keselamatan atau perilaku yang mengganggu.
Kelas sebagai rumah bagi siswa rentan akan terjadi konflik. Oleh karena itu guru wajib memahami cara mengelola konflik di ruang kelas. Tak hanya memberikan solusi akan konflik, guru pun wajib menerapkan langkah-langkah antisipatif dalam manajemen konflik.