Pada era pembelajaran paradigma baru yang berfokus pada penguatan kompetensi dan pengembangan karakter nilai-nilai Pancasila, media pembelajaran memegang peran penting dalam memberikan pengalaman belajar yang efektif dan menarik bagi peserta didik. Media pembelajaran menjadi alat bantu yang strategis dalam mendukung tujuan pendidikan yang lebih holistik. Dalam konteks ini, mari kita menjelajahi konsep media pembelajaran yang ideal untuk pembelajaran paradigma baru.
Pembelajaran paradigma baru mengedepankan peserta didik sebagai pusat pembelajaran, memperhatikan tahap perkembangan belajarnya serta nilai-nilai Pancasila yang harus ditanamkan. Guru memiliki kebebasan untuk memilih dan menyesuaikan perangkat ajar sesuai kebutuhan peserta didik.
2 Kelompok Media Pembelajaran
Dalam konteks ini, ada dua kelompok media pembelajaran yang perlu dipertimbangkan:
1. Media Pembelajaran yang Siap Guna
Media pembelajaran siap guna merupakan perangkat yang telah dirancang dan disiapkan untuk mendukung kegiatan belajar di kelas. Ini termasuk teks bacaan, video pembelajaran, audio/podcast, presentasi, poster, dan buku guru. Guru dapat mengaksesnya melalui platform Merdeka Mengajar. Namun, sebelum penggunaan, penting untuk melengkapi dengan daftar pustaka atau referensi sebagai acuan.
2. Media Pembelajaran Hasil Karya Mandiri
Di sisi lain, media pembelajaran hasil karya mandiri melibatkan guru dalam pembuatan alat bantu pembelajaran. Guru perlu merencanakan, membuat, dan mengatur penggunaan media ini. Hal ini memerlukan pemilihan alat dan bahan, panduan pembuatan, cara penggunaan, serta referensi yang mendukung. Media ini bisa berbentuk digital (daring) atau fisik.
Langkah Mengembangkan Media Pembelajaran Ideal
Adapun langkah-langkah mengembangkan media pembelajaran yang ideal adalah sebagai berikut:
1. Menentukan Jenis Media
Pemilihan jenis media harus mempertimbangkan efektivitas dalam mencapai tujuan pembelajaran dan memotivasi peserta didik.
2. Menentukan Tema
Tema materi pembelajaran perlu ditentukan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan karakteristik pembelajaran.
3. Menyusun Gambaran Umum
Rancangan media pembelajaran perlu disusun secara rinci untuk memudahkan pengumpulan materi.
4. Menyusun Flowchart
Diagram alir membantu dalam menyusun alur materi pembelajaran.
5. Menyusun Alur Cerita
Alur cerita perlu dirancang dengan jelas untuk membantu peserta didik memahami materi.
6. Pengumpulan Bahan
Proses pengumpulan bahan perlu dilakukan dengan teliti.
7. Proses Pembuatan
Tahap ini melibatkan pembuatan media pembelajaran berdasarkan rencana yang telah disusun.
8. Menerapkan Teknik ATM (Amati, Tiru, Modifikasi)
Mengambil inspirasi dari contoh yang ada dan memodifikasinya sesuai kebutuhan.
9. Tetapkan Deadline
Penetapan batas waktu diperlukan untuk menjaga kualitas dan konsistensi dalam pembuatan media.
Contoh Media Pembelajaran yang Ideal pada Paradigma Baru
Dalam implementasi paradigma baru, beberapa media pembelajaran yang dianggap ideal antara lain:
1. Media Visual yang Memukau
Media visual seperti poster yang kreatif, karikatur yang menghibur, gambar-gambar yang eksplanatif, dan infografis yang informatif, memiliki kekuatan untuk menghidupkan materi pelajaran. Mereka tidak hanya memperkaya pengalaman belajar, tetapi juga memudahkan pemahaman konsep-konsep yang kompleks.
2. Buku Interaktif dan Papan
Buku yang dirancang dengan elemen interaktif atau papan penyegar dengan gambar-gambar pop-up mampu meningkatkan keterlibatan peserta didik secara signifikan. Mereka menciptakan lingkungan belajar yang lebih dinamis dan mendalam, memungkinkan peserta didik untuk berinteraksi langsung dengan materi.
3. Media Audio yang Memikat (Podcast dan Lagu)
Penggunaan media audio seperti podcast yang informatif atau penggunaan lagu sebagai alat pembelajaran memiliki tujuan ganda. Selain melatih pendengaran peserta didik, mereka juga dapat membuat materi lebih mudah diingat. Musik dan suara membantu membawa materi pelajaran menjadi lebih hidup.
4. Media Audio Visual yang Dinamis
Video dan media audio visual lainnya membawa perubahan signifikan dalam cara materi disampaikan. Mereka memberikan kesempatan untuk menyampaikan konsep-konsep dengan cara yang lebih dinamis, menarik, dan menghibur. Ini memungkinkan peserta didik untuk terlibat lebih aktif dalam proses pembelajaran.
5. Pemanfaatan Fotografi yang Artistik
Media pembelajaran berupa fotografi dengan unsur artistik tertentu dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang topik tertentu. Fotografi dapat digunakan untuk memvisualisasikan konsep-konsep abstrak atau menampilkan realitas dunia nyata yang relevan dengan materi pelajaran.
6. Film Animasi untuk Pengalaman Belajar Menyenangkan
Penggunaan film animasi merupakan cara yang sangat efektif untuk menyajikan materi pembelajaran dengan cara yang menyenangkan, terutama bagi siswa di jenjang sekolah dasar. Animasi dapat menggambarkan konsep-konsep secara visual dan memudahkan pemahaman.
Namun, penting untuk diingat bahwa kesesuaian media pembelajaran paradigma baru harus didasarkan pada kebutuhan dan karakteristik peserta didik serta sarana prasarana yang tersedia. Dalam paradigma baru, guru memiliki fleksibilitas untuk menciptakan pengalaman belajar yang optimal dan relevan.