Menangani Kelas dengan Siswa Berkebutuhan Khusus

Daftar Pustaka

anak berkebutuhan khusus (ABK)

Adanya kelas inklusi serta sekolah luar biasa bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) merupakan bentuk keadilan pendidikan tanpa pandang bulu. Namun yang harus disadari adalah guru wajib memiliki kemampuan khusus untuk menghadapi siswa berkebutuhan khusus.

Tingkat kecerdasan maupun emosional siswa berkebutuhan khusus tentu berbeda dengan siswa pada umumnya. Seorang guru harus memiliki skill tersendiri untuk menanganinya sehingga potensi anak berkebutuhan khusus dapat berkembanng secara optimal.

Adapun kategori anak berkebutuhan khusus terdiri dari tunanetra, tunagrahita, tunadaksa, tunarungu, tunalaras, autis, ABBS hingg anak dengan kecerdasan istimewa.

anak berkebutuhan khusus (ABK)

9 Cara Menangani Kelas dengan Siswa Berkebutuhan Khusus

Lakukan Identifikasi dan Assessment

Untuk dapat menangani kelas denga siswa berkebutuhan khusus, Anda harus terlebih dahulu mengenalnya melalui identifikasi dan Assessment.

Identifikasi dilakukan untuk mengumpulkan informasi siswa terkait dengan adanya hambatan kelainan fisik, intelektual, emosional, sosial ataupun kepekaan sensoris neurologis) dalam tumbuh kembang dibandingkan dengan anak-anak lain seusianya.

Sedangkan assessment merupakan penilaian pada anak tersebut untuk mengenali dan mengetahui kondisi termasuk kelebihan, kekurangan dan potensi diri.

Melalui assessment, guru dapat mengetahui sejauh mana kemampuan siswa sehingga dapat dijadikan landasan untuk membuat program pembelajaran yang sesuai.

Susunlah Program Pembelajaran Individual (PPI) 

Dalam menangani siswa berkebutuhan khusus, Anda harus membuat sebuah sistem pengajaran yang spesifik berdasarkan kemampuan yang diperoleh dari assement.

Anda dapat membuat kustomisasi program pembelajaran dengan membuat PPI.

PPI merupakan sebuah program pembelajaran yang dibuat sangat spesifik berdasarkan profil anak dari hasil assement. 

Dalam menyusun PPI Anda perlu melakukan rincian dari tujuan pendidikan, strategi, serta dukungan bagi siswa berkebutuhan khusus selama proses pembelajaran di kelas.

Lakukan Pendekatan Inklusi

Kelas dengan program inklusif memberikan kesempatan bagi siswa berkebutuhan khusus untuk dapat berinteraksi dengan siswa lainnya dengan kemampuann yang normal.

Dalam kelas tersebut siswa berkebutuhan khusus dapat terlibat dalam proses belajar mengajar layaknya siswa pada umumnya.

Untuk kondisi ini, guru dituntut untuk menciptakan suasana kelas dengan pendekatan inklusi sehingga dapat dibangun lingkungan terbuka tanpa memandang latar belakang dan kondisi siswa.

Sediakan Alat Pendukung Belajar

Untuk mendukung proses belajar yang optimal maka alat pendukung seperti peraga hingga bahan ajar perlu disesuaikan agar siswa berkebutuhan khusus terfasilitasi dengan baik.

Pilih Metode Belajar yang Sesuai

Bagi siswa berkebutuhan khusus materi praktikal lebih cocok dipilih dibandingkan hanya teori semata. Melalui praktik siswa dapat mengalami pengalaman langsung yang biasanya cenderung lebih efektif untuk membentuk pemahaman.

Anda dapat memilih metode latihan berulang, belajar bereksperimen, memaparkan lewat demonstrasi dan lain sebagainya.

Pilih Materi Akademik Fungsional

Pendidikan siswa berkebutuhan khusus tidak hanya berfokus pada keilmuan semata, namun mendidik agar para ABK dapat mandiri untuk melakukan kegiatan dasar seperti membersihkan diri, menjaga kesehatan 

Oleh karena itu, pilihlah materi akademik yang mendukung kemandirian tersebut. Anda dapat mengenalkan materi mengenal dan menggunakan uang, membaca jam, menjaga kebersihan diri dan lain-lain.

Sisipkan Materi Kompensatoris

Materi kompensatoris adalah memberikan pemahaman materi yang disesuaikan dengan kondisi yang dihadapi oleh siswa berkebutuhan khusus.

Sebagai contoh Anda dapat memberikan persepsi bunyi dan irama bagi siswa tunarungu, memberikan materi bina diri bagi siswa tunagrahita dan materi kompensatoris lainnya sesuai kebutuhan siswa.

Terapkan Metode Task Analysis

Metode Task Analysis adalah metode pembelajaran dengan cara memecah materi atau kegiatan besar menjadi tahapan-tahapan kecil.

Berikan pembelajaran pada siswa secara bertahap, nilailah pemahaman mereka dari setiap tahapan. Anda dapat melanjutkan tahapan selanjutnya jika dinilai siswa sudah memahami tahapan yang sedang dipelajari.

Senantiasa Sabar

Butuh waktu untuk dapat memberikan pelajaran pada siswa berkebutuhan khusus. Oleh karena itu senantiasa tanamkan sikap sabar dalam mendidik siswa berkebutuhan khusus.

Pendidikan inklusi memungkinkan para guru untuk menemui siswa berkebutuhan khusus di dalam kelas. Model pendidik ini memberikan kesempatan pada siswa berkebutuhan khusus untuk dapat berinteraksi dan dapat diterima oleh masyarakat dengan baik.

Sebagai tenaga pendidik, Anda perlu mengetahui dan memahami cara khusus untuk menangani kelas dengan siswa berkebutuhan khusus agar tercapai proses pembelajaran efektif.

Bagikan:

Also Read