Memahami Sistem Pembelajaran Pada Zone of Proximal Development

Daftar Pustaka

pembelajaran pada zone of proximal development

Sistem pendidikan dan pembelajaran terus mengalami perkembangan. Salah satu perkembangan paling mutakhir saat ini adalah sistem pembelajaran pada zone of proximal development. Berikut ini penjelasan lebih jauh untuk membahami sistem pembelajaran zona perkembangan proksimal.

Secara teori, sistem pembelajaran sebenarnya sangat sederhana. Anak peserta didik akan mempelajari materi pelajaran berdasarkan kemampuan, kemauan, karakter, dan juga program yang sudah ditentukan.

Meskipun secara konsep dan teori sistem pembelajaran tersebut sangat sederhana, pada prakteknya yang terjadi justru sebaliknya. Sistem pembelajaran yang cocok dan bisa diterima oleh anak peserta didik dengan berbagai latar belakang, karakter, kemampuan, dan kemauan sangatlah sulit untuk ditentukan. Bahkan tidak berlebihan bila menyebut sistem pendidikan tersebut hampir mustahil untuk ditemukan.

Namun diantara banyaknya sistem pembelajaran dan pendidikan yang pernah digunakan, zone of proximal development atau zona perkembangan proksimal menjadi salah satu yang paling menarik perhatian.

Berikut ini penjelasan lengkap untuk memahami pembelajaran pada zone of proximal development.

pembelajaran pada zone of proximal development

Pengertian Zone of Proximal Development

Sebelum membahas mengenai sistem pembelajaran dengan zone of proximal development, terlebih dulu wajib mengetahui apa itu zone of proximal development.

Zone of proximal development atau Zona Perkembangan Proksimal biasa disebut sebagai konsep pembelajaran ZPD. Konsep ini sendiri awalnya dikembangkan oleh psikolog terkenal dalam dunia pembelajaran dan pengajaran modern, Lev Vygotsky.

Sistem pembelajaran ZPD berpegang pada kemampuan dan potensi aktual masing-masing individu. Potensi serta kemampuan tersebut akan mencapai tingkat maksimal bila mendapat bimbingan maupun bantuan dari pihak lain yang lebih berpengalaman. Teori pembelajaran ZPD mengaitkan bagaimana seorang individu dapat meningkatkan keterampilan dan pemahaman dalam proses belajar saat didukung, dibimbing, dan berkolaborasi dengan orang lain.

Berdasarkan teori ini, Lev Vygotsky percaya bahwa seorang individu dapat mencapai kemampuan maksimal mereka tidak secara mandiri. Melainkan membutuhkan bantuan dari pihak ketiga atau eksternal.

Sistem Pembelajaran Pada Zone of Proximal Development

Menilik dari teori di atas, pembelajaran pada zone of proximal development akan sangat sesuai dengan program pendidikan di berbagai negara. Indonesia salah satunya. Sistem pembelajaran ZPD ini menekankan pada kolaborasi, dukungan, dan bimbingan yang bisa diberikan oleh pendidik untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan peserta didik.

Sistem pembelajaran ZPD memiliki implikasi penting dalam dunia pendidikan. Berikut ini merupakan implikasi ZPD dalam sistem pembelajaran.

1. Pentingnya Peran Pendidik

Seperti dijabarkan dalam pengertiannya, ZPD mempercayai bahwa proses pembelajaran dapat memberikan hasil maksimal bila diiringi dengan bantuan dari pihak eksternal. Disinilah pentingnya peran pendidik dalam sistem pembelajaran ini.

Pendidik, seperti guru akan memberikan bimbingan dan dukungan selama proses pembelajaran peserta didik. Guru pun diharapkan akan mampu memberikan dorongan untuk anak peserta didik mengembangkan diri serta karakter mereka. Memaksimalkan potensi yang dimiliki.

Berbeda dengan beberapa sistem pembelajaran lain, peran guru sebagai pendidik di ZPD memang sangat signifikan. Pendidik akan menjadi sosok penting yang mengarahkan dan membimbing peserta didik. Ini berbeda dengan sistem pembelajaran modern lain yang lebih condong pada peserta didik sebagai subjek di sistem pembelajaran.

2. Kolaborasi Meningkatkan Motivasi

Konsep ZPD menekankan peran penting pihak eksternal pada perkembangan potensi ini. Pihak eksternal di sini bukan saja pendidik. Melainkan juga bisa teman bahkan orang tua. Untuk itu implikasi lain pada sistem pembelajaran ZPD adalah pentingnya kolaborasi untuk meningkatkan motivasi.

Kolaborasi antara peserta didik dengan teman dan rekan dipercaya bisa meningkatkan motivasi dan potensi dalam belajar. Di lingkungan sekolah, kolaborasi ini bisa ditunjukan dalam bentuk projek berbasis group, kerja kelompok, dan juga kelompok belajar.

Siswa diharapkan bisa saling berkolaborasi untuk memecahkan masalah, mendorong kemampuan dan keinginan belajar, sekaligus juga meningkatkan potensi satu sama lain.

3. Tantangan Pada Peserta Didik

Implikasi terakhir dari sistem pembelajaran ZPD merupakan bentuk tantangan pada peserta didik. Untuk dapat berkembang, peserta didik akan dihadapkan pada berbagai permasalahan. Untuk nantinya mereka berusaha memecahkan tantangan dan permasalahan tersebut. Salah satunya melalui kolaborasi dan bimbingan dari pendidik.

Sistem pembelajaran ZPD pada implikasi terakhir ini sudah diterapkan melalui problem-based learning (PBL). Pembelajaran berbasis permasalahan ini akan menantang siswa dengan berbagai permasalahan. Sehingga siswa bisa memecahkan secara kritis dan memberikan solusi serta inovasi tersendiri.

Bagikan:

Also Read