Siapa yang tidak jatuh cinta dengan kopi? Zaman sekarang, minuman ini semakin populer sehingga membuatnya punya banyak penggemar. Padahal minuman ini selalu identik dengan laki-laki dan tongkrongan. Namun pada kenyataannya, kaum hawa juga banyak yang suka, bahkan menjadi ketagihan.
Di Indonesia sendiri, kopi identik sebagai minuman sosial. Anda dapat menyeduhnya dalam kondisi panas, hangat maupun dingin, baik untuk dinimati sendiri atau bersama teman sebagai sajian dalam sebuah pertemuan atau pembicaraan.
Terlebih lagi, sekarang penyajiannya makin beragam mengikuti tren. Anda bisa menambahkan beragam bahan dan topping favorit agar menjadi minuman kekinian, seperti gula aren, cokelat, susu, dsb.
Sejarah Kopi di Indonesia
Saking populer dan terus berkembangnya industri minuman ini, sejarah kopi selalu menarik untuk diperbincangkan. Dari mana minuman yang membuat ketagihan ini berasal? Siapa penemu dan bagaimana perkembangannya hingga sampai ke Indonesia?
Menurut banyak sumber sejarah, tanaman ini pertama kali dicatat di abad ke-9. Hanya negara Ethiopia yang mempunyai benih tanaman tersebut sehingga menjadi tumbuhan asli di sana.
Mereka menanamnya di dataran tinggi kemudian popularitas tanaman tersebut semakin meluas. Hal ini berawal dari pedagang Arab yang melakukan perdagangan internasional. Akhirnya biji kopi sampai ke Afrika Utara, Eropa, hingga Indonesia.
Kopi Indonesia sendiri dibawa masuk oleh bangsa Belanda melalui masa kolonialisme. Lalu tanaman ini menjadi salah satu komoditi terbesar dunia di mana pemerintah kolonial menetapkan aturan penanamannya di Indonesia. Pada sejarah disebutkan beberapa daerah penghasil kopi terbesar Indonesia, seperti Sumatera, Jawa, Bali, dan Sulawesi.
Kiva Han, Coffee Shop Pertama di Dunia
Sebelum ada cafe kopi kekinian di Indonesia, ternyata coffee shop sudah ada sejak dahulu. Namanya Kiva Han, kedai pertama yang dibuka di tahun 1475. Melalui tempat inilah, masyarakat mengetahui budaya dan tradisi nongkrong sambil menyesap kopi.
Lokasi Kiva Han adalah di distrik Tahtakale, Istanbul, Turki yang sangat strategis. Banyak orang mampir bukan hanya untuk minum, melainkan berkumpul, ngobrol, dan berdiskusi. Karena semakin terkenal, maka muncul kedai-kedai minuman lain seperti di Inggris di tahun 1652. Kemudian diikuti Italia pada tahun 1654, Jerman di tahun 1673, dan Amerika pada tahun 1792.
Saat ini, Kiva Han masih ada sampai sekarang sebagai ikon kuliner legendari Turki. Bahannya kopi Arabika orisinal yang diolah menggunakan teknik sempurna. Tidak ada tambahan sintetis, bahkan pemanis sekalipun.
Jenis-Jenis Kopi Indonesia
Sayang sekali kan, kalau Anda hanya mengenal jenis kopi Arabika saja? Padahal masih banyak jenis lainnya di Indonesia, dengan karakteristik rasa dan aroma tersendiri.
1. Arabika
Jenis ini tentu merupakan jenis paling laris di pasaran dan cukup populer. Tanaman spesies Arabika ini pertama kali muncul di Ethiopia lalu disebarluaskan oleh bangsa Arab. Ciri khas rasanya lebih asam dan tidak terlalu kental sehingga kafein di dalamnya cenderung rendah.
2. Robusta
Tanaman kopi ini tidak kalah populer, bahkan menjadi kesayangan petani Indonesia. Salah satu alasannya karena kuat terhadap cuaca dan hama. Robusta sendiri mempunyai karakter aroma kuat, tekstur bubuknya kasar, dan pahit. Sangat cocok jika Anda menambahkan campuran lain seperti krimer, susu, atau cokelat.
3. Kopi Lokal
Ada pula jenis kopi lokal seperti Gayo, Java Preanger, Mandailing dan Kintamani, yang tak kalah populer. Gayo merupakan kopi asli Aceh tepatnya di kawasan bukit sekitar Takengon. Sedangkan Jawa Preanger menjadi tanaman kopi pertama yang dibawa Belanda di zaman dahulu.
Mandailing berasal dari Sumatera Utara, tanamannya ada di pegunungan Bukit Barisan. Kalau Kintamani tentu saja di Bali dengan sistem pertanian unik bernama subak abian. Petani menerapkan filosofi Hindu Tri Hita Karana, yaitu selaras dan harmonis dengan alam untuk menghasilkan kopi terbaik.
Manfaat Kopi
Manfaat kopi memang cukup banyak, apa lagi untuk kesehatan tubuh. Anda mendapatkan energi berlimpah setelah minum segelas kopi di pagi hari, bukan? Hal ini terjadi karena adanya kafein yang mengandung psikoaktif di dalamnya.
Minuman ini dapat mencegah gangguan otak seperti alzheimer. Penyakit ini berkaitan dengan sistem memori manusia sehingga membuat kita mudah lupa. Adanya kafein membantu tubuh untuk meningkatkan kewaspadaan dan konsentrasi.
Bahkan kopi bisa meningkatkan dopamin yang membuat perasaan menjadi bersemangat dan bahagia. Karena dapat memperbaiki suasana hati, maka fungsinya juga bisa mencegah depresi.
Penutup
Kopi memang minuman legendaris apalagi Anda bisa menikmatinya dengan berbagai variasi. Ada jenis Arabika, Robusta, dan aneka kopi lokal lainnya seperti Gayo, Kintamani atau Priangan. Kalau ingin lebih sehat maka kurangilah gula saat mengonsumsi minuman ini!