Alasan Mengapa Pola Pengasuhan Zaman Dahulu Tidak Cocok Untuk Generasi Alpha

Daftar Pustaka

pola pengasuhan generasi alpha

Perkembangan jaman memberikan efek langsung pada kehidupan sehari-hari. Salah satu efek dari perkembangan jaman ini adalah perubahan pola asuh anak. Meskipun tidak secara langsung, namun pola pengasuhan juga ikut berkembang sesuai dengan perubahan jaman. Inilah mengapa pola pengasuhan zaman dahulu tidak cocok untuk generasi alpha saat ini.

Generasi alpha sering juga disebut sebagai Gen-Z atau generasi zilineal. Generasi ini merujuk pada anak-anak kelahiran tahun 2010 hingga 2025. Bagi anak-anak yang lahir di tahun ini, keadaan dunia memang jauh berbeda. Bila generasi milenial sebelumnya masih baru berkenalan dengan teknologi, maka Gen-Z justru memiliki kaitan erat dengan teknologi.

Perubahan menjadi era digital memang memegang kunci penting pada hampir semua aspek dalam kehidupan. Hal ini juga berkaitan dengan cara pola asuh. Namun mengapa pola pengasuhan zaman dahulu tidak cocok untuk generasi alpha? Berikut ini penjelasannya.

Kaitan Erat Gen-Z dan Era Digital

Banyak orang mungkin menyadari, anak-anak pada generasi saat ini memiliki perilaku, sifat, karakter, bahkan juga pemikiran berbeda. Bila dibandingkan dengan generasi sebelumnya, generasi alpha memang memiliki karakter serta pemikiran yang lebih terbuka. Mereka bahkan kerap kali tidak ingin terpaku pada satu aturan tertentu. Karakter pemberontak ini yang seringnya membuat banyak orang menyalahkan pola asuh.

Harus diakui, pola asuh untuk generasi saat ini memang jauh berbeda dengan zaman dulu. Bahkan bisa dikatakan, cara dan pola asuh dari jaman dulu tidak bisa lagi dilakukan di era saat ini. Bukan saja karena terdapat perbedaan gaya dan cara hidup antara saat ini dengan jaman dulu. Melainkan pola pengasuhan pada jaman tersebut tidak akan cocok lagi digunakan untuk mengasuh generasi alpha.

Seperti disinggung di atas, generasi alpha merupakan generasi yang melek teknologi. Bila generasi milenial baru berkenalan dan mencoba-coba teknologi dan segala aspek digital yang muncul. Maka gen-z tumbuh dan berkembang bersama teknologi tersebut.

Pengunaan teknologi di era digital yang lebi intense untuk generasi ini melahirkan pribadi dengan pemikiran yang jauh lebih terbuka. Gen-Z mendapatkan beragam informasi dalam waktu singkat dan jumlah sekaligus banyak. Informasi-informasi inilah yang melahirkan anak-anak Gen-z dengan kepribadian dan juga pemikiran yang jauh lebih terbuka. Setidaknya bila dibandingkan generasi sebelumnya.

Inilah mengapa, pola asuh antara gen-z atau generasi alpha dengan generasi sebelumnya jauh berbeda.

pola pengasuhan generasi alpha

Alasan Mengapa Pola Pengasuhan Zaman Dahulu Tidak Cocok Untuk Generasi Alpha

Disebutkan di atas, gen-z memiliki karakter utama pemikiran yang lebih terbuka. Karakter ini membuat anak-anak generasi alpha memiliki pandangan berbeda mengenai sosok superior. Bila generasi sebelumnya menganggap sosok superior adalah guru dan orang tua. Maka generasi alpha berbeda.

Generasi alpha melihat sosok orang tua dna guru sebagai fasilitator dan pemberi sarana. Tentu saja ini tidak bisa dianggap anak-anak di generasi ini memiliki rasa hormat dan respek yang lebih rendah kepada guru dan orang tua. Melainkan hanya sebatas cara pandang mereka yang tidak lagi memandang superioritas para sosok ini.

Cara pandang ini menjadi salah satu alasan mengapa pola pengasuhan zaman dahulu tidak cocok untuk generasi alpha. Pasalnya cara asuh jaman dulu menggunakan pola pengasuhan superioritas. Cara pengasuhan di jaman tersebut pun lebih condong pada otoriter. Dimana orang tua dan guru merupakan sosok mutlak yang tidak bisa dibantah dan ditawar.

Pola pengasuhan ini memang terbukti bekerja untuk generasi-generasi sebelumnya. Sayangnya, cara pengasuhan tersebut tidak akan cocok dilakukan untuk generasi alpha.

Kemudahan akses informasi, pemikiran dan juga karakter terbuka membuat generasi alpha kurang menyukai cara pengasuhan bergaya otoritas. Sebaliknya, cara pengasuhan berbasis komunikasi dua arah, kebebasan dengan batasan-batasan, dan juga diskusi terbuka antara orang tua dan guru dengan anak akan menjadi  pola terbaik.

Dengan pola asuh tersebut, anak-anak generasi alpha akan merasa dihargai dan ditempatkan di posisi yang sama dengan orang tua serta guru. Mereka akan lebih mudah menyampaikan pemikiran dan cara pandang akan sebuah kejadian. Anak-anak generasi alpha juga akan lebih mudah memgikuti perintah dan menaati aturan bila diasuh dengan cara asuh bebas terbatas.

Siap mencoba cara asuh tersebut pada anak-anak generasi alpha?

Bagikan:

Also Read