Pentingnya Berbagi Pengalaman dalam Proses Belajar

Daftar Pustaka

berbagi pengalaman dalam belajar

Pentingnya berbagi pengalaman dalam proses belajar adalah melatih murid untuk dapat berbagi pengalaman sehingga mampu menimbulkan rasa percaya diri dan berani untuk berbicara di depan umum. 

Berbicara tentang belajar, terdapat banyak unsur yang saling mengisi dan berkaitan untuk meraih hasil belajar optimal. 

Tidak hanya pemahaman materi semata, namun belajar membantu siswa untuk melatih soft skill lainnya seperti membangun percaya diri, berani mengungkapkan pendapat, berpikir kritis hingga kemampuan untuk menyelesaikan masalah.

Salah satu konsep yang bisa digunakan untuk mendukung hal tersebut adalah dengan metode belajar berbasis pengalaman atau experiential learning.

Mengenal Apa Itu Model Belajar Berbasis Pengalaman (Experiential Learning) ?

Experiential Learning merupakan model belajar yang melibatkan pengalaman-pengalaman sebagai media belajar atau pembelajaran. Model belajar ini digagas berdasarkan bahwa pengalaman merupakan sumber pembelajaran terbaik.

Melalui pengalaman langsung, siswa dapat mudah memahami proses pembelajaran. Tak hanya itu, siswa maupun guru dapat berbagi pengalaman untuk saling mengisi pengetahuan.

Konsep belajar berbasis pengalaman menitikberatkan pada 4 tahapan, yaitu pengalaman konkret, observasi reflektif, konseptualisasi abstrak, dan eksperimen aktif.

Langkah-langkah dalam Model Belajar Berbasis Pengalaman

Sesuai namanya, experiential learning atau model belajar berbasis pengalaman menekankan pengalaman terlebih yang dialami langsung oleh murid sebagai acuan utamanya.

Terdapat 3 tahapan utama dalam model experiential learning, yaitu:

Kegiatan Persiapan

Guru melakukan persiapan dengan cara membuat rencana pengalaman pembelajaran dengan tujuan tertentu dan bersifat terbuka. Dalam praktiknya, guru wajib memotivasi peserta untuk dapat berpartisipasi aktif sehingga pengalaman yang dituju dalam experiential learning dapat dicapai dengan baik.

Kegiatan inti mencakup Eksplorasi dan Elaborasi

Para peserta didik dihadapkan pada situasi nyata. Pada tahapan ini siswa atau peserta didik diharapkan memiliki pengalaman nyata dan dapat menganalisis kondisi sehingga dapat memecahkan masalah dari kondisi yang dihadapi.

Output dari pemecahan masalah adalah tindakan pengambilan keputusan. Siswa pun dapat memahami konsekuensi dari keputusan yang diambil.

Kegiatan Penutup 

Para peserta didik merasakan pengalaman yang berbeda-beda hal ini terjadi karena setiap individu memiliki cara mengambil keputusan yang variatif.

Dari pengalaman tersebut, siswa dapat menceritakan tentang keputusannya dan bagaimana cara pandang mereka atas pengalamannya masing-masing.

Bagian berbagi pengalaman ini mengajarkan para siswa untuk dapat berpikiran terbuka dan berusaha memahami setiap pengalaman dan alasan pengambilan keputusan yang rekan-rekannya lakukan.

Pentingnya Berbagi Pengalaman dalam Proses Belajar Model Experiential Learning

pentingnya berbagi pengalaman dalam belajar

Model belajar experiensial menjadi model belajar yang dapat memfasilitasi siswa untuk dapat menggali rasa ingin tahu yang penting bagi perkembangan kognitif siswa.

Selain itu, model belajar ini pun mampu membangun karakter dan keterampilan siswa sebagai bekal untuk hidup dalam bermasyarakat.

Berikut manfaat dari berbagi pengalaman dalam proses experiential learning:

1, Mendapatkan Pemahaman Mendalam

Pepatah mengatakan bahwa pengalaman adalah guru terbaik. Dengan mengalami secara nyata, siswa dapat memahami suatu permasalahan secara mendalam dan menyeluruh.

Karena keterlibatannya dalam memecahkan materi, siswa secara langsung berpikir dan menganalisa masalah untuk kemudian dicari solusi terbaik.

Solusi yang diperoleh kemudian diterapkan dalam kasus tersebut, sehingga siswa memahami konsekuensi dari implementasi pemecahan masalah yang diambil.

2. Mampu Mengembangkan Keterampilan Praktis

Dalam pembelajaran berbasis pengalaman siswa terjun langsung untuk merasakan pengalaman nyata. Tentunya pengalaman nyata memberikan banyak pelajaran dalam keterampilan praktis.

Sebagai contoh, siswa dilibatkan dalam kegiatan jual beli. Dimana Ia akan memahami konsep membeli dengan budget tertentu sehingga siswa belajar untuk memutuskan mengenai pilihan barang yang akan dibeli.

3. Meningkatkan Motivasi Belajar

Belajar secara praktikal terlebih yang bersifat nyata tentu lebih menarik perhatian siswa. Ketertarikan ini akan menghadirkan motivasi bagi siswa untuk mendalami materi, apalagi jika materi atau kasus studi yang diberikan relevan dengan apa yang dipelajari dan kejadian di masa kini.

4. Mampu mengembangkan Kemampuan Kritis

Salah satu unsur yang penting untuk dipenuhi dalam experiential learning adalah siswa dituntut untuk dapat memecahkan masalah. Pemikiran kritis menjadi faktor penentu dalam menghasilkan solusi yang objektif serta logis. 

Cara tersebut merupakan keterampilan yang berharga dalam kehidupan sehari-hari baik itu pribadi maupun kelak dalam kehidupan profesional.

Berbagi pengalaman dalam konsep belajar berbasis pengalaman dapat membuka wawasan siswa atas pengalaman yang dimiliki oleh rekan siswa yang lainnya. Pentingnya berbagi pengalaman dalam proses belajar ini pun mampu membuat siswa memiliki pandangan terbuka tanpa mengesampingkan sikap kritis atas pengalaman yang dibagikan oleh siswa-siswa yang lain.

Bagikan:

Also Read