Pada saat mengenyam pendidikan di sekolah, Anda pasti pernah mendengar majas bukan. Terutama majas perbandingan. Sebelum Anda mencari tahu apa itu majas perbandingan, alangkah baiknya Anda harus mengetahui majas terlebih dahulu.
Secara umum majas ditemukan dalam puisi, cerpen, maupun novel. Majas ialah salah satu unsur menarik dan berhubungan erat dengan gaya bahasa. Gaya bahasa tersebut muncul agar dapat mengidupkan suasana dalam sebuah kalimat.
Setiap penulis tentunya mempunyai gaya bahasa yang berbeda-beda dengan penulisan majas tertentu. Untuk membuat tulisan yang indah, para penulis menggunakan majas agar penikmat karya sastra bisa merasakan emosi dalam karya sastra buatannya.
Seperti apa penggunaan majas dalam sebuah kalimat, terutama majas perbandingan? Berikut penuturan lengkapnya di bawah ini.
Apa Itu Majas Perbandingan dan Bagaimana Penggunaannya?
Apa itu majas perbandingan? Jadi majas perbandingan ialah majas yang sering dipakai untuk sebuah karya sastra. Baik itu dalam bentuk puisi maupun prosa. Di sisi lain majas perbandingan juga merupakan gaya bahasa kiasan yang menyatakan perbandingan berbagai objek yang dianggap sama.
Majas perbandingan yang paling familiar dan sering Anda temukan ialah majas metafora. Tidak hanya majas metafora saja, ada beberapa majas lainnya yang termasuk majas perbandingan. Ada majas personifikasi, hiperbola, asosiasi, hingga metonimia.
Penggunaan majas perbandingan dapat memberikan kesan dan pengaruh tersendiri untuk para pembaca sekaligus pendengarnya. Umumnya, majas perbandingan menggambarkan dua hal yang mempunyai kesamaan dalam keadaan, sifat, dan tingkah laku.
Ciri-ciri dari majas perbandingan ini ialah kerap menggunakan kata-kata pembanding. Sebut saja, seumpana, bak, bagai, seperti, laksana, sebagai, semisal, dan berbagai kata-kata pembanding lainnya.
Jenis-jenis Majas Perbandingan
Setelah mengetahui apa itu majas perbandingan, maka Anda bisa mengetahui berbagai macam jenis majas perbandingan. Dilihat dari ciri-cirinya, maka majas perbandingan terbagi sebagai berikut.
A. Majas Metafora
Jenis majas ini berasal dari bahasa Yunani yakni metaphora yang berarti memindahkan. Istilah berasal dari turunan kata meta yang memiliki arti di atas dan pherein yang berarti membawa.
Majas ini turut membantu orang-orang yang berbicara maupun menulis dalam menggambarkan hal-hal jelas. Itu pun dengan cara membandingkan hal satu dengan hal yang lainnya di mana itu memiliki sifat serta ciri yang sama.
Contohnya sebagai berikut:
- Buku memang jendela dunia, untuk itu harus rajin membaca agar semakin luas pengetahuannya.
- Sejak Bento berumur delapan tahun, ia sudah menjadi tulang punggung satu-satunya di keluarga.
- Dengan wajah manis dan sifat lemah lembut, tak heran wanita itu menjadi kembang desa di kawasan itu.
B. Majas Personifikasi
Berikutnya ada majas personifikasi. Majas personifikasi mengandung gaya bahasa yang melekatkan sifat-sifat insani terhadap benda ataupun barang yang tidak bernyawa. Selain itu, majas personifikasi juga muncul pada ide abstrak.
Personifikasi atau penginsanan dapat menggambarkan maupun mempersamakan benda atau barang dengan manusia. Benda dan manusia tersebut memiliki kemampuan, perasaan, sifat, dan pemikiran yang sama.
Sejumlah contoh dari majas personfikasi antara lain:
- Daun-daun kering tersebut melayang terkena hembusan angin dari ranting pohon.
- Badai tsunami setinggi 30 meter menyapu bersih daratan Aceh pada tahun 2004 silam.
- Pesta kembang api, tiupan terompet, hingga gemuruh orang-orang dan musik menyambut pergantian baru.
C. Majas Hiperbola
Majas hiperbola yakni kiasan yang mendeskripsikan sesuatu yang berlebihan. Artinya, gambaran tersebut seakan lebih besar daripada kenyataannya agar bisa memberi kesan dramatis.
Beberapa contoh majas hiperbola yakni:
- Hati ini rasanya terkoyak-koyak melihat dirimu tengah bersama dengannya saat liburan Tahun Baru.
- Di usianya yang senja, Mbah Tono tetap banting tulang untuk bisa menghidupi istri beserta kedua cucunya yang masih kecil.
- Yohan berlari secepat kilat untuk mencapai garis finish agar memecahkan rekor pelari sebelumnya.
D. Majas Asosiasi
Untuk jenis majas ini, disampaikan dengan melukiskan suatu hal dan membandingkannya dengan hal lain sesuai dengan keadaan yang dimaksud. Majas asosiasi membandingkan kedua hal yang berbeda. Namun, dua hal berbeda tersebut tetap dinyatakan sama.
Tiga contoh majas asosiasi yaitu:
- Internet memiliki pedang bermata dua lantaran internet dapat memudahkan manusia, namun orang bisa memanfaatkannya dengan tidak bijak sehingga muncul permasalahan.
- Konflik yang keluarga Ibu Suri alami bagai benang kusut dan belum ada jalan keluarnya.
- Suara penyanyi opera itu sangat merdu bagai buluh perindu.
E. Majas Metonimia
Majas metonimia dapat Anda ketahui dengan mudah lantaran menggunakan merek tertentu dan memang orang-orang sudah mengenalnya.
Contoh majas metonimia ialah:
- Ibu Rika memberi saran kepada anaknya bahwa kalau ingin penerbangan tidak ditunda jangan naik Lion Air.
- Banyak orang yang mencari Aqua di warung-warung terdekat untuk melepaskan dahaga usai lari pagi.
- Yeni, Ardan, Selly, dan Bono memesan Indomie kuah ketika hujan turun.