Teks eksplanasi ialah tulisan mengenai penjelasan bagaimana proses terjadinya suatu peristiwa atau fenomena tertentu. Sebelum beralih contoh teks eksplanasi singkat, Anda harus paham mengenai ciri-ciri hingga kaidah kebahasannya dalam artikel ini.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, teks eksplanasi merupakan karangan yang berkaitan dengan topik dari fenomena yang terjadi di kehidupan sehari-hari. Teks eksplanasi bertujuan untuk memberikan penjelasan, pemahaman, serta wawasan yang lebih lengkap dan jelas untuk para pembacanya. Maka dari itu, dalam teks eksplanasi juga menyertakan proses, sebab, dan juga akibat dari fenomena atau peristiwa yang terjadi.
Peristiwa atau fenomena dalam teks eksplanasi bisa berupa fenomena budaya, alam, sosial, hingga ilmu pengetahuan. Dengan adanya teks eksplanasi, Anda bisa memahami lebih detail mengenai proses terjadinya suatu peristiwa atau fenomena tersebut.
Lantas, bagaimana struktur, ciri-ciri, hingga kaidah kebahasaan dari teks eksplanasi? Berikut penjelasan lengkap dan detailnya yang bisa Anda temukan di dalam artikel ini.
Ciri-ciri, Struktur, dan Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi memiliki sejumlah ciri-ciri sebagai berikut:
- Berdasarkan fakta yang terjadi di lapangan
- Bersifat keilmuan dan informatif
- Tidak mempengaruhi pembacanya
- Fokus terhadap hal-hal atau fenomena yang bersifat umum, seperti gempa bumi, banjir, hingga gunung meletus
- Menggunakan kata yang menunjukkan penanda urutan, seperti pertama, kedua, dan ketiga
Di sisi lain, teks eksplanasi mempunyai struktur ataupun kerangka yang menjadi acuan untuk menulis teks eksplanasi. Hal ini untuk memudahkan para pembaca yang ingin menulis peristiwa secara runtut atau sesuai urutan. Strukturnya sendiri antara lain:
- Identifikasi Fenomena yang Terjadi
Pada bagian ini, akan ada identifikasi atau gambaran umum mengenai fenomena yang sedang terjadi. Baik itu fenomena alam, budaya, maupun sosial. Fokusnya lebih pada bagaimana fenomena itu bisa terjadi dan timbul di permukaan.
- Rangkaian Peristiwa
Usai mengetahui fenomena yang akan Anda kaji, maka dalam bagian ini Anda menjelaskan penyebab serta akibat dari fenomena tersebut. Anda cukup mendeskripsi dalam beberapa paragraph atau dikenal dengan deretan penjelas.
- Interpretasi atau Penarik Kesimpulan
Dalam penarikan kesimpulan atau interpretasi, Anda bisa memberikan tanggapan maupun pernyata mengenai fenomena yang sedang terjadi.
Untuk kaidah kebahasannya, ada beberapa unsur yang berlaku dalam penulisan teks eksplanasi agar seseorang bisa menuliskan teks tersebut dengan benar. Unsur-unsur tersebut yakni:
a) Menggunakan Kalimat Pasif
Teks eksplanasi menggunakan konjungsi yang berkaitan dengan waktu untuk memperjelas kronologi peristiwa secara berurutan dan detail.
b) Memakai Nomina Umum dan Abstrak
Biasanya teks eksplanasi emngguankan kata nomina umum yang sering diketahui banyak orang. Namun, kata tersebut bisa abstrak, seperti pengendapan, prinsip, kemerdekaan, dan sebagainya.
c) Bersifat Faktual, Informatif, dan Objektif
Dalam hal ini, teks eksplanasi harus memberikan informasi fenomena atau peristiwa secara faktual dan tentunya tidak mempengaruhi para pembacanya.
d) Mengaplikasikan Kata Kerja Tindakan Aksi
Dengan adanya kata kerja tindaka aksi, maka itu akan menunjukkan kejadian atau fenomena yang sedang berlangsung saat itu juga. Hal ini berguna untuk menjelaskan peristiwa sesuai dengan fakta dan data.
e) Memanfaatkan Konjungsi Kausal serta Temporal
Konjungsi kausal memperjelaskan hubungan sebab akibat atau kausalitas. Sementara untuk kata hubung temporal lebih menunjukkan urutan waktu dan sebab akibat peristiwa.
f) Menerapkan Istilah Ilmiah
Anda harus tahu bahwa penulisannya berkaitan dengan topik dan hanya digunakan di bidang ilmu tertentu saja.
Contoh Teks Eksplanasi Singkat mengenai Suatu Fenomena atau Kejadian
A. Batik
Kain batik menjadi ciri khas Indonesia. Pembuatannya pun sangat khusus dengan menuliskan maupun menerakan malam pada kain tersebut. Nantinya kain itu diolah melalui proses-proses tertentu.
Sejak 2 Oktober 2009, UNESCO mengakui teknik pembuatan baik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non-bendawi. Oleh karena itu, tiap tanggal 2 Oktober setiap tahunnya selalu diperingati sebagai Hari Batik Nasional.
Masyarakat Indonesia mengenakan batik saat berbagai macam acara formal maupun kasual sehingga batik menjadi ikon budaya penting di Indonesia.
B. Tsunami
Bencana tsunami pernah meluluhlantakan beberapa daerah di Indonesia. Paling parah terjadi pada tahun 2004 di Aceh. Saat itu tsunami setinggi 30 meter menyapu bersih daerah Aceh dan menewaskan ratusan ribu penduduk di sana.
Tsunami disebabkan pergerakan laut yang besar dan secara tiba-tiba akibat gempa bumi yang berada di bawah maupun dekat dasar laut. Namun, tsunami juga bisa disebabkan aktivitas gunung api, longsor, bahkan asteroid yang jatuh dan meledak di dasar laut.
Saat gelombang tsunami terjadi, maka itu bisa bergerak secepat pesawat jet dan panjangnya sendiri bisa mencapai ratusan kilometer.
C. Banjir
Banjir muncul ketika luapan air menggenangi tanah yang kering. Biasanya banjir timbul disebabkan hujan lebat terus menerus, gelombang badai dari siklon tropis atau tsunami, bahkan pencairan salju yang drastis.
Dalam sepuluh tahun terakhir, sekitar 80-90% bencana alam berasal dari banjir, badai hebat, kekeringan, gelombang panas, dan juga siklon tropis. Perubahan iklim dapat mengakibatkan frekuensi dan intensitas curah hujan yang tinggi serta ekstrem.
Pada akhirnya, banjir bisa menyebabkan kerusakan sarana, infrastruktur, dan menimbulkan korban jiwa. Umumnya, orang yang terkena banjir ini ialah penduduk di kawasan rawan banjir dan tidak mempunyai sistem peringatan banjir.