Contoh Teks Anekdot, Pengertian, Ciri-Ciri, dan Fungsi Lengkap!

Daftar Pustaka

teks anekdot

teks anekdot

Ada beragam jenis teks atau bacaan yang kita kenal selama ini. Salah satu jenis teks yang biasa kita temukan adalah teks anekdot. Berikut akan dibahas pengertian teks anekdot, struktur teks anekdot, dan contoh teks anekdot. Agar lebih mudah dipahami, akan diberikan juga contoh teks anekdot beserta strukturnya.

Pengertian Naskah Anekdot

Pengertian

pengertian teks anekdot

Apa sebenarnya naskah anekdot itu? Anda mungkin sering mendengar tentang jenis naskah atau teks yang satu ini. Anda juga mungkin sebenarnya sudah sering membaca teks jenis ini. Namun, bisa jadi Anda belum memahami pengertian teks anekdot yang sebenarnya.

Naskah anekdot adalah naskah yang memuat sebuah cerita pendek yang sifatnya lucu. Cerita yang disajikan tersebut bukan dibuat tanpa tujuan melainkan untuk menyampaikan sebuah kritik. Pada umumnya, kritik yang termuat di naskah anekdot adalah kritik terhadap layanan publik di berbagai bidang.

Cerita yang disajikan dalam sebuah naskah anekdot bersifat lucu namun pesannya bisa tepat sasaran. Kritik yang disampaikan jelas terlihat hanya saja dikemas dengan cara yang lucu. Biasanya cerita yang disajikan merupakan pengalaman seseorang bukan sebuah karya fiksi.

Ciri-Ciri

ciri-ciri teks anedot

Anda bisa mengenali jenis naskah dari ciri-ciri yang dimiliki naskah atau teks tersebut. Setiap jenis naskah memiliki ciri khas masing-masing. Begitu juga dengan naskah anekdot yang punya kriteria tertentu. Berikut adalah ciri-ciri yang dimiliki oleh teks atau naskah anekdot.

  1. Biasanya menggunakan karakter hewan dan manusia di dalam cerita.
  2. Karakter yang dimiliki lebih mendekati pada karakter pada naskah dongeng.
  3. Mengandung cerita yang lucu atau bersifat humoris sehingga bisa membuat pembacanya tertawa.
  4. Mengandung sebuah kritik atau sindiran terhadap pihak tertentu.
  5. Biasanya sindiran atau kritik yang termuat di naskah anekdot ditujukan kepada orang-orang yang memiliki kedudukan penting.
  6. Cerita yang dimuat di naskah anekdot memiliki hubungan erat dengan kenyataan atau realita yang terjadi di kehidupan sehari-hari.
  7. Ceritanya singkat tidak bertele-tele namun mengandung makna yang jelas yaitu sindiran atau kritikan.
  8. Naskah anekdot memiliki struktur penulisan yang jelas berupa abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda.

Anda bisa menggunakan acuan ciri-ciri ini untuk mengenali sebuah naskah anekdot. Selain itu, ciri-ciri ini juga bisa menjadi acuan bagi Anda untuk membuat naskah anekdot.

Jenis-Jenis

jenis-jenis teks anekdot

Ada beberapa jenis naskah anekdot yang beredar di sekitar kita. Berikut adalah beberapa jenis naskah anekdot menurut Luxemburg.

1. Artikel

Naskah anekdot yang berupa artikel ditulis dengan format narasi. Penulisan naskah anekdot dalam bentuk artikel dilakukan dengan urutan yang jelas. Artikel anekdot akan memuat cerita nyata berdasarkan pengalaman seseorang.

2. Cerpen

Naskah anekdot dalam bentuk cerpen biasanya lebih lugas dan mudah untuk dipahami. Seperti kita tahu bahwa cerpen merupakan jenis cerita yang sangat mudah untuk diikuti. Anekdot dalam bentuk cerpen tentu akan lebih singkat dan membuat pembaca lebih mudah paham.

3. Teks Dialog

Anekdot dalam bentuk teks dialog juga menjadi bentuk anekdot yang sangat mudah untuk dipahami oleh pembaca. Mereka yang malas membaca biasanya memilih untuk membaca jenis teks dialog. Tidak perlu ada banyak penjelasan namun cerita yang disampaikan bisa dipahami dengan mudah.

Fungsi Penulisan

fungsi teks anekdot

Sebenarnya apa fungsi dari penulisan naskah anekdot? Pada dasarnya naskah anekdot memiliki dua fungsi yaitu fungsi primer dan fungsi sekunder. Berikut penjelasannya.

1. Fungsi Primer

Fungsi primer naskah anekdot adalah mengekspresikan rasa tidak puas dan kritik.

2. Fungsi Sekunder

Fungsi sekunder naskah anekdot adalah memberikan hiburan kepada pembaca.

Anekdot menjadi sebuah cara menyampaikan kritik yang sangat bijak dan halus. Seperti kita tahu bahwa menyampaikan kritik tidaklah mudah. Orang yang kita kritik mungkin saja marah dan tidak terima. Penyampaian kritik dengan naskah anekdot ini akan membuat penerima kritik menjadi lebih ikhlas.

Tujuan Penulisan

Setiap jenis naskah dibuat untuk tujuan tertentu. Pembuatan naskah anekdot juga pasti memiliki tujuan tertentu. Kira-kira apa yang menjadi tujuan pembuatan naskah dengan muatan cerita lucu ini? Berikut adalah tujuan penulisan naskah atau teks anekdot.

  1. Naskah anekdot dibuat untuk menyampaikan sebuah sindiran maupun kritikan secara tidak langsung kepada pihak tertentu.
  2. Naskah anekdot dibuat untuk menghibur pembaca dan membangkitkan selera humor para pembaca.
  3. Naskah anekdot dibuat untuk menunjukkan suatu kebenaran yang mungkin selama ini tidak diketahui oleh publik.
  4. Naskah anekdot dibuat untuk mengekspresikan rasa jengkel, kesal, marah, kepada pihak tertentu dengan cara yang humoris.
  5. Naskah anekdot dibuat untuk menarik perhatian publik mengenai suatu isu.

Itulah tadi beberapa tujuan penulisan naskah anekdot. Intinya, naskah ini menjadi sarana bagi penulis untuk menyampaikan rasa marah dan kesal terhadap pihak tertentu. Namun, penyampaian rasa marah dan kesal itu dikemas dengan cara yang ringan dan lucu sehingga menarik perhatian publik.

Perbedaan dengan Teks Lain

Teks atau naskah anekdot seringkali disamakan dengan teks humor. Memang kedua teks ini sama-sama mengandung unsur lelucon. Namun, ada perbedaan yang sangat jelas antara naskah anekdot dengan naskah humor. Berikut adalah perbedaan naskah anekdot dan naskah humor yang perlu Anda tahu.

  1. Naskah anekdot dibuat untuk menyindir pihak tertentu sementara naskah humor tidak mengandung sindiran apapun.
  2. Naskah humor dibuat semata-mata untuk menghibur pembacanya tanpa ada maksud tertentu seperti menyampaikan kritik atau sindiran.
  3. Naskah anekdot memiliki aturan struktur penulisan sedangkan naskah humor ditulis bebas tanpa aturan struktur tertentu.
  4. Naskah anekdot ditulis menggunakan bahasa baku yang sifatnya sopan sedangkan naskah humor memakai bahasa santai yang bersifat bebas.

Kedua naskah ini memiliki perbedaan yang sangat jelas. Meskipun begitu, keduanya sama-sama bisa membangkitkan selera humor pembacanya. Kedua jenis naskah ini sama-sama dapat digunakan sebagai hiburan karena bisa mengundang gelak tawa.

Struktur Penulisan

Struktur Teks Anekdot

struktur teks anekdot

Naskah anekdot ditulis dengan struktur yang sudah ditentukan. Penulisan naskah ini tidak sembarangan karena ada aturan struktur yang harus diikuti. Berikut adalah struktur penulisan naskah anekdot.

1. Abstraksi

Bagian pertama dalam naskah anekdot adalah abstraksi. Abstraksi merupakan bagian pembuka yang berfungsi memberikan gambaran secara umum. Sebelum masuk ke bagian inti cerita, pembaca akan mendapat gambaran singkat terlebih dahulu di bagian ini.

2. Orientasi

Setelah abstraksi, Anda akan masuk ke bagian orientasi. Orientasi merupakan bagian awal dari kejadian yang diceritakan. Orientasi juga berfungsi memberi penjelasan bagaimana peristiwa yang akan diceritakan ini bisa terjadi. Bisa dikatakan bahwa orientasi menjadi pembuka cerita naskah anekdot.

3. Krisis

Bagian krisis adalah bagian inti dari sebuah naskah anekdot. Krisis ini menjadi bagian yang menjelaskan inti masalah dengan gaya yang tidak biasa. Naskah ini merupakan naskah anekdot sehingga penjelasan inti masalah dilakukan dengan memakai gaya bahasa yang unik dan lucu.

4. Reaksi

Reaksi berhubungan erat dengan bagian sebelumnya yaitu krisis. Reaksi merupakan bagian dari paragraf yang memuat penyelesaian dari inti masalah. Sekali lagi, reaksi akan dituliskan dengan gaya bahasa yang unik dan mengundang tawa.

5. Koda

Setiap teks memiliki bagian penutup untuk mengakhiri cerita. Koda adalah bagian penutup dari naskah anekdot.

Itulah struktur penulisan naskah anekdot. Aturan struktur penulisan ini harus dipatuhi ketika Anda menulis naskah anekdot. Naskah anekdot yang baik tidak hanya memuat cerita yang lucu dan kritik yang tajam namun juga punya struktur yang bagus.

Kaidah Kebahasaan

Penulisan naskah anekdot juga harus mengikuti kaidah kebahasaan yang berlaku. Berikut adalah kaidah kebahasaan dalam penulisan teks anekdot yang baik.

  1. Penggunaan pertanyaan yang penyampaiannya kreatif dan bersifat retorik.
  2. Ditulis sesuai urutan struktur yang sudah ditentukan.
  3. Memakai konjungsi untuk menceritakan terjadinya peristiwa demi peristiwa.
  4. Menggunakan keterangan waktu lampau.
  5. Menggunakan kata kerja atau kata predikat.
  6. Menggunakan kalimat yang bersifat perintah.
  7. Cerita disampaikan secara runtut sesuai dengan urutan waktu atau kronologis.

Itulah kaidah kebahasaan yang perlu ditaati dalam penulisan naskah anekdot. Penulisan naskah anekdot memang bisa dilakukan sesuai kreativitas Anda. Namun, pastikan Anda mengikuti aturan struktur dan kaidah kebahasaan tersebut. Selanjutnya akan diberikan contoh teks anekdot untuk membuat Anda jadi lebih paham.

Baca juga artikel ini:

Metode Penelitian

Contoh Teks Anekdot beserta Strukturnya

contoh teks anekdot

Contoh 1

Obrolan Kakak dan Adik

(Abstraksi)

Sore hari yang cerah, sepasang kakak dan adik sedang menonton TV di ruang keluarga. Mereka menonton acara berita. Ada sebuah liputan yang menampilkan ibu-ibu pejabat sedang jalan-jalan ke luar negeri.

(Orientasi)

Saat layar TV menampilkan wajah ibu-ibu pejabat itu, kakak beradik ini saling berkomentar. Mereka saling mengutarakan pendapat masing-masing.

(Krisis)

“Wah, ibu-ibu itu cantik sekali ya dek? Lihat baju mereka juga bagus-bagus,” kata sang kakak.

“Iya bagus, dong! Mereka kan ibu-ibu pejabat pasti punya banyak uang dan baju-baju mereka pasti harganya mahal!” sahut si adik.

“Coba lihat, riasan ibu-ibu itu juga bagus sekali ya. Warna-warni seperti topeng. Terus coba kamu lihat, wajah ibu-ibu itu sangat halus dan licin seperti seluncuran di water boom!”

“Jangan salah! Mereka pasti perawatan wajah seperti artis Korea, Kak!”

(Reaksi)

“Tapi, tunggu…mana panggungnya kok tidak terlihat ya?”

“Panggung apa?”

“Loh, kukira mereka mau konser ala grup band K-Pop karena dandannya heboh begitu.”

(Koda)

Sepasang kakak beradik itu pun tertawa terbahak-bahak.

Contoh 2

Sedekah

(Abstraksi)

Pagi hari yang cerah, seorang anak muda sedang duduk di halte bis. Seperti biasa ia akan berangkat kerja naik bis. Pemuda itu memakai pakaian lengkap dan rapi. Tak jauh dari tempat pemuda itu duduk ada seorang kakek pengemis.

(Orientasi)

Si kakek berjalan mendekati anak muda tersebut. Ia mengulurkan tangannya dengan maksud meminta uang. Pemuda itu melirik tangan si kakek lalu merogoh saku celananya.

(Krisis)

“Ini, Kek. Kakek ada kembalian tidak?” ucap si pemuda sambil memberikan uang Rp5.000,00. 

Si kakek mengangguk lalu merogoh saku celananya yang lusuh. Ia mengeluarkan beberapa lembar uang kemudian memberikannya kepada anak muda di hadapannya.

(Reaksi)

“Loh, Kek…ini 7.000 kebanyakan…4.000 saja!” kata si pemuda.

(Koda)

“Enggak apa-apa, anggap saja ini sedekah.”

Contoh 3

Kursi Pejabat

Pada suatu hari, ada dua orang sahabat sedang duduk di bawah pohon mangga yang sangat rindang. Keduanya sedang mengobrol sambil bermain tebak-tebakan.

Wahyu: “Andi, aku punya teka-teki untukmu! Kursi apa yang bisa membuat orang jadi lupa ingatan?”

Andi: “Apa ya? Hmm…pasti kursi goyang! Kursi goyang kan bikin kita santai terus mengantuk lalu tidur. Orang yang tidur kan bisa jadi lupa.”

Wahyu: “Salah!”

Andi: “Terus apa jawabannya?”

Wahyu: “Jawaban yang benar adalah kursi DPR!”

Andi: “Lah, kenapa kursi DPR?”

Wahyu: “Iya, coba kamu pikir. Anggota DPR itu sebelum duduk di kursi DPR punya janji banyak ke rakyat. Tapi setelah mereka bisa duduk di kursi DPR, mereka langsung lupa dengan janji-janji yang sudah mereka buat. Mereka hilang ingatan!”

Andi: “Oh…betul juga kamu!”

Contoh 4

Sebuah Negara yang Lucu

Pada suatu hari ada dua sahabat yang berasal dari negara yang berbeda. Anton berasal dari Indonesia sedangkan John berasal dari Swiss. Keduanya sedang menikmati makan siang di sebuah warung bakso pinggir jalan.

Sambil menyantap bakso yang masih panas, Anton mengajak sahabatnya itu mengobrol.

Anton: “Hei, John. Swiss itu negara yang lucu ya?”

John: “Loh, memangnya kenapa lucu?”

Anton: “Apa ada laut di negaramu? Enggak, kan? Tapi negaramu punya kementerian yang tugasnya mengurus lautan.”

John: “Hahaha…betul juga! Tapi tunggu dulu! Negaramu malah lebih lucu lho!”

Anton: “Memangnya, kenapa?”

John: “Negaramu punya menteri yang mengurus keuangan kan? Coba kamu lihat, memangnya negaramu punya uang?”

Anton: “Waduh!”

Contoh 5

Bahaya Asap Rokok

Suatu hari, Adit baru saja pulang dari sekolah. Ia naik bis seperti biasa dan melihat ada seorang pria setengah baya sedang asyik merokok di dalam bis. Adit mendekati pria tersebut.

“Wah, asap kendaraan ada dimana-mana ya…saya jadi sesak napas ini,” kata Adit di dekat pria yang merokok.

“Iya, memang polusi sekarang jadi semakin parah, kasian anak-anak!” sahut pria tadi.

“Menurut Anda, enaknya orang-orang yang menyebabkan polusi ini diapain ya?”

“Dihajar saja biar tahu rasa!”

Adit pun langsung menonjok pria tadi dengan keras. Pria tersebut langsung bingung.

“Asap rokok itu 10 kali lebih bahaya daripada asap kendaraan! Tuh, lihat banyak anak-anak di sini baru pulang sekolah!” ucap Adit sambil berlalu pergi.

Perkembangan Naskah Anekdot Masa Kini

Naskah anekdot sangat mudah ditemukan. Biasanya naskah anekdot ada di surat kabar atau majalah. Media cetak seperti ini biasanya memberi ruang khusus bagi pembaca untuk mengirimkan naskah anekdot karya mereka.

Seiring dengan perkembangan zaman, anekdot semakin mudah untuk ditemukan. Bentuknya pun juga berbeda. Berikut adalah macam-macam anekdot yang sering kita temukan saat ini.

  1. Broadcast Messages

Cerita anekdot saat ini bisa ditemukan dengan mudah melalui broadcast messages. Biasanya cerita anekdot disebarkan di grup Whatsapp atau media komunikasi lainnya. Narasi singkat berisi kejadian lucu dan kritikan tajam ini justru menjadi konten favorit bagi banyak orang.

  1. Komik Singkat

Cerita anekdot sekarang juga banyak dikemas dalam bentuk komik singkat. Generasi muda mengenalnya dengan nama meme. Biasanya cerita anekdot yang dikemas dalam bentuk seperti ini banyak tersebar di media sosial seperti Instagram, Twitter, maupun Facebook.

Itulah tadi pembahasan singkat mengenai teks anekdot. Anda bisa menemukan naskah anekdot lainnya di media sosial maupun surat kabar. Jika Anda tertarik, Anda juga bisa menulis sendiri naskah anekdot untuk menyuarakan kritikan Anda kepada pihak tertentu.

Bagikan:

Also Read