9 Contoh Daftar Pustaka & Cara Penulisan Yang Benar

Daftar Pustaka

Cara Penulisan Daftar Pustaka

Pada penulisan suatu karya ilmiah, penulisan harus menyajikan informasi yang benar dalam daftar pustaka. Anda bisa menulis sumber informasi baik dari buku yang ditulis 2 atau 3 orang atau lebih, majalah, skripsi, website di Word lebih dulu. Daftar ini berisi nama pengarang dan lainnya yang tentunya memiliki aturan penulisan kata juga.

Cara Penulisan Daftar Pustaka

Daftar ini bisa dikatakan berisi tentang semua buku atau tulisan yang dijadikan acuan atau landasan buku dalam sebuah penelitian. Ada beberapa manfaat yang didapat dengan mencantumkan daftar pustaka ini pada sebuah penelitian. Baik itu bagi penulis, pembaca atau penyumbang data atau sumber yang diambil. Untuk lebih jelasnya, simak di sini!

Pengertian Daftar Pustaka

Menurut id.wikipedia.org daftar pustaka adalah sebuah susunan tulisan pada akhir sebuah karya tulis ilmiah yang berisi nama penulis, judul tulisan, penerbit, identitas penerbit, dan tahun terbit yang di gunakan sebagai rujukan atau sumber dari seorang penulis karya ilmiah dalam berkarya. – Daftar Pustaka : Wikipedia

Tujuan Penulisan Daftar Pustaka

  1. Agar Terhindar dari Plagiarisme

Salah satu tujuan dari penulisan daftar ini adalah terhindar dari yang namanya tuduhan plagiarisme alias tuduhan terkait pengambilan karya cipta di kemudian hari. Itu artinya, bertujuan untuk menguatkan dan mendukung tulisan ilmiah Anda. Tak perlu secara gamblang, cukup singkat dan sesuai dengan aturan saja sudah cukup.

  1. Menghargai Penulis Sebelumnya

Tujuan lainnya dengan adanya penulisan daftar ini adalah untuk menghargai penulis sebelumnya. Ketika Anda menulis dengan lengkap sumber kutipan dan daftar ini, sebenarnya Anda sedang menghargai karya tulis orang yang memiliki ide yang sama. Selain itu, juga pengajuan mengenai ide, argumen atau analisa dari penulis sebelumnya.

  1. Membantu Pembaca Mengenai Sumber Kutipan

Manfaat lain dari melampirkan daftar ini adalah agar pembaca yang ingin tahu lebih dalam mengenai sumber kutipan bisa mendapatkannya. Dengan lampiran tersebut, pembaca dapat menelusuri informasi dari sumber kutipan dan kemudian mendapatkan rincian lengkapnya.

  1. Bahan Pertimbangan Pembaca

Adanya daftar pustaka ini juga bisa menjadi acuan atau pertimbangan bagi pembaca untuk mempercayai isi atau pembahasan yang ada dalam buku atau jurnal tersebut. Mengapa? Sebab, di dalamnya ada rujukan-rujukan yang berkaitan erat satu sama lain sehingga bisa dipercaya sebagai karya ilmiah yang memiliki bukti.

Tata Cara Penulisan Daftar Pustaka Yang Benar

Tata Cara Penulisan Daftar Pustaka Yang Benar

  1. Penulisan Nama yang Tersusun dari Dua Kata atau Lebih

Dalam menulisnya, tentunya Anda harus memenuhi kaidah yang berlaku. Kaidah tersebut untuk memudahkan pembaca membaca informasi yang tersedia di daftar tersebut. Salah satu kaidah yang harus Anda ikuti adalah penulisan nama yang tersusun dari dua kata atau lebih. Untuk kasus ini, Anda harus membalikkan namanya ketika menulis.

Lalu, jangan lupa untuk menaruh tanda koma di antara kata pertama dan kedua. Sebagai contoh, bila nama penulis buku yang ingin Anda masukkan dalam daftar adalah Andi Akbar. Jadi, ketika menulisnya, Anda harus menuliskan terbalik dengan bentuk Akbar, Andi.

Namun, bagaimana bila dalam satu buku yang dijadikan sumber ada dua nama penulis yang berbeda? Kalau masalahnya begini, maka Anda hanya perlu menulis terbalik nama penulis pertamanya saja. Jangan lupa berikan kata dan di antara nama penulis pertama dan kedua. Jika nama penulis ada lebih dari dua orang, maka cukup tuliskan nama satu penulis saja. Tapi, jangan lupa untuk menambahkan kata dkk setelah nama pengarang pertama. Sebagai contoh, misalnya buku yang Anda jadikan acuan ditulis 4 orang dengan nama Sigmund Freud, Frederick Nietszche, Karl Marx dan Michel Foucault, maka Anda hanya perlu menuliskan, Freud, Sigmund dkk saja.

  1. Penulisan Nama Tanpa Predikat

Katika menulis daftar pustaka, ingatlah bahwa Anda tidak perlu mencantumkan gelar apapun di dalamnya. Apapun gelar itu. Mau itu gelar kebangsawanan, gelar akademis atau gelar keagamaan. Jadi, misalnya nama penulis buku yang dijadikan acuan adalah Dr. Karlina Supelli, MSc, maka Anda hanya perlu menuliskan Supelli, Karlina saja.

  1. Urutan Penulisan

Bagaimana untuk urutan penulisannya? Untuk urutan penulisan, dimulai dari kiri ke kanan dengan nama penulis yang harus dibalik dan diakhiri dengan tanda titik. Setelah itu, dilanjutkan dengan mencantumkan tahun terbitnya, judul buku yang ditulis dengan huruf miring serta nama kota atau tempat di mana penerbitnya dan akhiri dengan tanda titik.

Sebagai contoh, buku yang ditulis oleh Mikhail Bakunin yang diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2017, maka Anda bisa menuliskannya dengan urutan Bakunin, Mikhail. 2017. Statism & Anarchy. Jakarta: PT Gramedia.

  1. Urutan Isi Berdasarkan Abjad

Dalam penulisannya, Anda juga harus mengurutkan semua list berdasarkan urutan abjad mulai dari A hingga Z. Anda harus menyesuaikan dengan huruf di awalan nama-nama penulisanya dengan cara penulisan nama terbalik tadi.

Editor’s picks

Contoh Penulisan Daftar Pustaka yang Benar

  1. Contoh Daftar Pustaka dari Buku

Contoh Daftar Pustaka dari BukuPerlu Anda perhatikan, penulisan daftar ini yang bersumber dari buku ada beberapa cara tergantung dari jumlah penulisnya. Untuk format penulisannya adalah Nama Pengarang, Tahun Terbit. Judul Buku. Tempat Terbit: Nama Penerbit. Sebagai contoh, untuk yang ditulis satu orang, maka formatnya benar-benar mengikuti format utama.

Contohnya :

Mahendra, Rendra. 2010. Politik dan Ekonomi. Jakarta, Pustaka Barat.

Sedangkan untuk penulisan daftar dengan dua penulis adalah dengan mencantumkan nama penulis pertama terbalik dan nama penulis kedua seperti biasa.

Contohnya :

Ramadhan, Reza dan Agus Wijaya. 2017. Metode Pembelajaran dan Trik Menyelesaikan Soal Matematika untuk Pemula. Jakarta: Intermedia.

Sedangkan untuk penulisan yang memiliki tiga atau lebih penulis dalam satu buku, cukup dituliskan seperti berikut :

Saputra, Rio, dkk. 2010. Alat-Alat Musik Daerah di Indonesia. Bandung, Media Raya saja.

Bagaimana bila buku itu tanpa penulis? Biasanya, nama penulisnya hanya dituliskan dengan nama lembaga penerbit atau dengan anonim.

Sebagai contoh :

Depdiknas. 2010. Panduan Pengajaran Pendidikan Tingkat Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Depdiknas.

Sedangkan untuk buku teks terjemahan, cara menuliskannya berbeda lagi. Caranya adalah dengan memberikan keterangan penerjemah di belakang nama penulis.

Sebagai contoh :

Ningsih, Ayudiah (Penerjemah). 2010. Dasar-Dasar Akuntansi Keuangan Menengah Edisi 2. Surabaya: Balai Pustaka.

Bagaimana bila dalam daftar tersebut ada penulis yang sama namun buku yang dilampirkan berbeda? Untuk ini, keterangan pada buku pertama tetap ditulis sesuai aturan yang ada. Namun, untuk buku kedua cukup diberi tanda garis bawah sebanyak 1 ketukan.

Sebagai contoh :

Maharani, Riska. 2008. Dasar-Dasar Akuntansi keuangan Menengah Edisi Pertama. Semarang: Media Akuntansi. Lalu, untuk buku kedua adalah ________. 2009. Dasar-Dasar Akuntansi Keuangan Menengah Edisi Kedua. Semarang: Media Akuntansi.

  1. Contoh Daftar Pustaka dari Sumber Jurnal

Contoh Daftar Pustaka dari Sumber JurnalJurnal juga sering digunakan sebagai sumber karya tulis. Daftar pustaka yang ditulis dari sumber jurnal sama saja dengan penulisan pada umumnya. Hanya saja ada tambahan nama jurnal, volume dan halaman jurnal saja pada penulisannya. Pada daftar pustaka juga tidak memuat kota terbit dan nama penerbitnya.

Selain itu, nama penulis jurnalnya juga tidak ditulis terbalik seperti halnya daftar pustaka pada umumnya. Bila Anda masih bingung, contoh penulisan dari sumber jurnal ini adalah Alwi Putra. 2015. Penerapan pendidikan Karakter dan Pembelajaran Akidah dan Akhlak. Jurnal Pendidikan Dasar Islam. 9(2): 15-17.

Contoh lainnya adalah :

Nagita Shafira. 2012. Kesalahan yang Sering Dicatat pada Rekonsiliasi Bank. Jurnal Akuntansi. 10(2): 10-15. Ada juga Awi Anastasia. 2016. Sistem Pemungutan Pajak dan Realisasi Pajak di Daerah Pedesaan. Jurnal Pajak. 11(4): 17-18.

  1. Contoh Daftar Pustaka dari Makalah

Bagaimana bila sumber daftar tersebut adalah dari makalah? Ini juga bisa. Penulisannya sama saja seperti biasanya. Hanya saja, nama penulis tidak ditulis terbalik dan tidak ada nama penerbit dan kota terbit. Selain itu, cara menulisnya sama saja dengan kaidah penulisan biasa.

Bila Anda bingung, contohnya adalah :

Rafika Anjelina. 2010. Globalisasi dan Perkembangan Teknologi di Era Modern. Makalah. Ada juga Desi Yunita. 2012. E-Commerce dan E-Bussiness. Makalah.

  1. Contoh Daftar Pustaka dari Internet

Daftar pustaka juga bisa ditulis berdasarkan sumber dari internet. Untuk cara penulisannya, tidak dicantumkan kota terbit dan nama penerbit seperti pada umumnya. Penulisannya diganti dengan alamat web dan ditambah dengan tanggal akses web tersebut.

Jika Anda bingung, contohnya adalah :

  • Riko, Budi. 2016. Dampak Globalisasi di Indonesia. https://globalisasi.blogspot.com/2016/01/01-dampak-globalisasi-di-Indonesia.html. (1 Januari 2015).

  • Yusuf, Muhammad. 2018. Pendapatan Negara di Asia Tenggara. https://ekonomiproject.blogspot.com/2018/02/02-negara-asia-tenggara.html (2 Februari 2018)

  1. Contoh Daftar Pustaka dari Skripsi, Tesis dan Disertasi

Anda juga bisa memasukkan sumber yang berasal dari skripsi, tesis atau disertasi dan cara menuliskannya sebenarnya tidak jauh berbeda dengan penulisan pada umumnya. Hal yang membedakannya hanyalah ada nama universitas di dalamnya sebagai pengganti nama penerbit.

Selain itu, setelah judul juga diberikan jenis karya tulis apa yang digunakan. Apakah itu skripsi, tesis atau disertasi. Untuk jenis karya tulisnya, ditulis dengan huruf miring. Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan dalam menuliskan daftar ini adalah bila karya tulis itu tidak diterbitkan, maka beri keterangan tidak diterbitkan di akhir kalimatnya.

Tapi, jika karya tulis tersebut diterbitkan, maka Anda tidak perlu mencantumkan penjelasan tersebut. Sebagai contoh Maria, Ana. 2007. Pandangan Umum terhadap Politik di Indonesia. Skripsi. Depok: Universitas Indonesia.

Contoh lainnya adalah :

  • Aulia, Putri. 2006. Analisis Kepuasan Masyarakat terhadap Pelayanan Puskesmas. Skripsi. Jakarta. Politeknik Kesehatan. Ada juga Luthfi, Rio. 2016. Pengaruh Junk Food terhadap Balita. Skripsi. Bandung.

  1. Contoh Daftar Pustaka dari Koran

Untuk daftar pustaka yang ditulis dengan sumber koran, caranya tidak jauh berbeda dengan penulisan pada umumnya. Nama penulis, tahun terbit, judul artikel, kota terbit dan nama penerbit, semua dicantumkan. Hanya saja, judulnya tidak ditulis miring. Selain itu, nama korannya juga wajib dituliskan dan harus dicetak miring.

Tambahkan juga halaman yang memuat artikel tersebut dan beri tanda kurung pada halaman yang memuatnya. Untuk contohnya adalah :

  • Maharani, Tika. 2011. Model Busana Terkini 2011. Pontianak: Tribun. (12 Desember 2014).

  • Kasuryo, Ihza. 2006. Banjirnya Pengguna Internet. Kompas, hlm 60-61.

  1. Contoh Daftar Pustaka dari Kamus atau Ensiklopedia

Kamus juga sering digunakan sebagai sumber karya tulis dan tak jarang diletakkan dalam daftar pustaka juga. Jika menggunakan kamus, maka Anda harus menuliskan nama kamusnya serta halaman yang dikutip sebagai referensi.

Untuk contohnya :

  • Putra, Henri. 2000. Ilmu Geografi. Ensiklopedia Sejarah 200: 301-308. Contoh lainnya adalah Anggun, Wita. 2001. Ilmu Coding. Ensiklopedia Komputer 100: 103-108.

  1. Contoh Daftar Pustaka dari Majalah

Untuk contoh dari majalah adalah ditulis dengan tata cara yang sama seperti biasanya. Sistem penulisannya tidak berbeda. Hanya saja, judul tidak perlu dimiringkan. Tak hanya itu, tambahkan juga halaman di mana artikel tersebut dimuat serta tanggal dimuat artikel.

Sebagai contoh :

  • Sasmita. 2011. Mode Pakaian yang Cocok untuk Kuliah. Yogyakarta. Majalah Femina (14 Januari 2011).

  • Rini, Andini. Buat Masker Sendiri dengan Bahan Utama Stroberi. Jakarta: Majalah Femina. Hlm. 45.

  1. Contoh Daftar Pustaka dari Wawancara

Sedangkan dari wawancara adalah ditulis dengan bentuk yang tak jauh beda dengan daftar pustaka pada umumnya. Namun, Anda harus tulis nama pembicara di awal kalimat. Cantumkan juga nama acara atau momen di mana cara berlangsung dan jangan lupa cantumkan tahunnya.

Untuk contohnya sendiri adalah :

  • Rayahu, Risa. 2017. Kenangan Kemerdekaan. TVRI. Jakarta. 60 mins.

  • Ajeng. 2016. Interview: Beauty and Behavior:. TVRI. Bandung. 50 mins.

  • Indra, Rudi. 2000. Merek Sepatu Lokal yang Cocok untuk Dibawa ke Kantor. Surabaya: Fashion Cowok.

Penulisan daftar pustaka yang benar adalah

Nama Pengarang,

Tahun Terbit.

Judul Buk.

Tempat Terbit:

Nama Penerbit.

(Nama belakang pengarang ditulis paling awal kemudian diikuti tanda koma baru tuliskan nama depan dan tengah penulis).

Itulah contoh-contoh daftar pustaka dan tujuannya yang harus Anda ketahui bila ingin membuat sebuah karya tulis. Adanya ini sangat penting meskipun ia terletak di bagian paling akhir suatu karya tulis. Dengan ini, pembaca akan lebih percaya mengenai hasil karya tulis yang dibuat karena adanya fakta dalam informasi penunjangnya.

Bagikan:

Also Read